Baca Juga : Shakira Aurum Rayakan Ulang Tahun di Rumah Sakit Singapura, Begini Suasananya!
"Saya di rumah sakit Tulehu di Ambon, tapi sering melakukan pelayanan dari pulau ke pulau," ungkap dr. Agus Harianto, SpB.
Kemudian ia mulai fokus melakukan pelayanan di Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga sejak dua tahun belakangan.
"Kemudian sejak dua tahun terakhir ini kita lebih serius lagi fokus untuk pelayanan full di Rumah Sakit Terapung. Jadi berlayar dari pulau ke pulau dan pelayanan bersama teman-teman," lanjutnya lagi.
Dokter Agus mengaku, dirinya menjalani kegiatan ini atas kemauan sendiri.
"Saya sendiri bertugas di Surabaya, hanya ini kan misi kemanusiaan. Kita terpanggil lah," ujar dr. Dhini Rizky Haria, SpOG, rekan dokter Agus yang turut hadir dalam acara Hitam Putih.
Saat ditanya oleh Deddy Corbuzier terkait kepemilikan kapal, dokter Agus mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga bukan milik pemerintah.
"Kapal ini milik masyarakat, karena mulai dari penggalangan dana dan operasionalnya, sepenuhnya bergantung pada dana masyarakat," bebernya.
Pembuatan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga pun menghabiskan biaya yang jumlahnya cukup besar, yaitu sekitar Rp 4 sampai Rp 5 miliar.
"Kapal dan mesinnya sekitar hampir Rp 2 miliar, peralatan sekitar Rp 2 miliar," beber dokter Agus.