Dilansir Grid.ID dari Tribun Manado, beredar kabar bahwa buaya yang terkam Deay Tuwo ini tewas akibat dianiaya oleh warga sekitar.
Tim Polisi dan BKSDA pun masih menelusuri penyebab kematian mendadak buaya bernama Merry tersebut.
Terlepas dari kematian normal atau tidak, pihak BKSDA akan lakukan autopsi.
Hal ini dilakukan karena status buaya yang terkam Deasy Two di Minahasa itu adalah titipan barang bukti dari pihak kepolisian setempat.
"Kita masih menunggu hasil autopsi, karena kita belum bisa mengindikasi apa buaya tersebut mati normal atau tidak, karena ada dokter hewan yang lebih ahli untuk memperkirakan.
Dan belum bisa disampaikan karena harus dari kepolisian, karena status buaya ini adalah titipan barang bukti ke BKSDA. Penjelasan akan menunggu hasil dari otopsi dari PPS dan polisi nantinya sebagai tim ahli," pungkas Hendrik kepada awak media.
Pernah diberitakan Grid.ID sebelumnya, Deasy Tuwo ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kolam buaya milik seorang warga negara Jepang, Ochiai Sensei.
Deasy Tuwo sendiri adalah salah satu karyawan CV Yoshiki, perusahaan pembibitan mutiara di Minahasa.
Ochiai Sensei diketahui adalah pemiliki perusahaan pembibitan mutiara tersebut.