Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Dua hari yang yang lalu, tepatnya pada tanggal 5 Agustus 2018, gempa berkekuatan 7.0 SR mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Hingga pagi ini (7/8/2018) tercatat sudah terjadi 230 kali gempa susulan di Lombok.
Getaran gempa ini bahkan terasa hingga ke Pulau Dewata, Bali.
Dalam sesi wawancara bersama Kompas TV (6/8/2018), Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, mengatakan bahwa kerusakan akibat gempa Lombok ini tercatat sudah mencapai angka 70%.
Kerusakan sebagian besar terdampak pada bangunan baik fasilitas umum, tempat hiburan atau wisata, maupun rumah-rumah warga.
BACA : 4 Langkah Mudah Merawat Furnitur Kayu di Taman, Biar Selalu Terlihat Baru dan Awet!
Gempa bumi sebenarnya bukan perkara baru di Indonesia.
Wilayah geografis Indonesia memang terletak di jalur 'ring of fire' atau 'cincin api', di mana aktivitas vulkanis maupun tektonis kerap terjadi.
Selain itu, wilayah Indonesia juga merupakan pertemuan tiga lempeng benua, yakni Indo-Australia, Eurasia, serta Pasifik.
Gempa bumi tak hanya terjadi di era modern.
Inilah yang membuat nenek moyang bangsa Indonesia belajar banyak dari pengalaman dan berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan.