Find Us On Social Media :

Rhoma Irama Kenang Perjuangan Sang Ayah Melawan Penjajah di Hari Kemerdekaan

By Siti Sarah Nurhayati, Minggu, 19 Agustus 2018 | 07:32 WIB

Rhoma Irama saat ditemui Grid.ID seusai acara 'Konser Kemerdekaan' di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (18/8/2018)

Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah NurhayatiGrid.ID - Momen peringatan Hari Kemerdekaan selalu membawa kenangan tersendiri bagi raja dangdut, Rhoma Irama. Setiap Hari Kemerdekaan tiba, Rhoma selalu mengingat sosok sang ayah, Raden Irama Burdah Anggawirya, yang turut berjuang untuk memerdekakan Indonesia. Dengan bangga di hadapan awak media, Rhoma Irama menceritakan perjuangan sang ayah untuk merebut kemerdekaan dari para penjajah.

(BACA JUGA: 2 Kejutan dari Presiden Joko Widodo di Pembukaan Asian Games 2018)"Beliau seorang komandan dari detasemen Garuda Putih, ikut berjuang memerdekakan bangsa ini," ungkap Rhoma Irama bangga, usai mengisi 'Konser Kemerdekaan' di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (18/8/2018). Mendiang sang ayah yang biasa disapa Kapten Burdah, turut berjasa karena telah berjuang menghadang militer Belanda di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tahun 1947. Kapten Burdah yang merupakan mantan komandan gerilyawan Garuda Putih Tasikmalaya, pada masa perang kemerdekaan berhasil menghancurkan kendaraan milik Belanda. "Kapten Burdah itu yang menghancurkan tank mini Belanda di Tasik. Tank itu namanya dingo," ucap pria berusia 71 tahun ini. Bahkan bukti dari tank yang hancur tersebut saat ini telah disimpan di museum TNI wilayah Jawa Barat setelah sempat tertimbun tanah bertahun-tahun lamanya. Pihak TNI pun akhirnya berusaha memperbaiki dan meminta Rhoma Irama untuk mengendarai barang bersejarah itu untuk dimuseumkan.

(BACA JUGA: Rahasia Dewi Perssik Jago Bergoyang, Ikut Perlombaan 17-an!)"Waktu itu seorang perwira dari (Kodam) Siliwangi, minta saya setir itu, ke museum AD," kenang Rhoma.Lebih lanjut, kenangan tersebut turut dirasakan oleh purnawirawan Mayjen TNI Eddie Mardjuki Nalapraya, yang menjadi saksi sejarah perjuangan sang ayah di Tasikmalaya pada masa penjajahan.  "Mayjen TNI (Purn) Eddie Mardjuki Nalapraya dulu gendong-gendong saya, waktu saya masih kecil. Beliau saksi sejarah di Tasikmalaya itu, ayah saya ikut membela bangsa ini," ujarnya bangga. (*)