Find Us On Social Media :

Cerita Para Pekerja Relokasi Makam Tol Batang-Semarang yang Temukan Gigi Emas Jenazah di TPU Berusia 300 Tahun

By Seto Ajinugroho, Selasa, 21 Agustus 2018 | 14:31 WIB

Lokasi relokasi pemindahan makam yang terkena jalan tol Batang-Semarang, Senin (20/8/2018)

Grid.ID - Relokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk pembuatan jalan tol Batang-Semarang terus dikebut.

Lokasi makam yang direlokasi terutama di seksi 5 Kota Semarang.

Salah satunya di Kampung Klampisan, Ngaliyan.

Di sana puluhan pekerja menbongkar makam untuk direlokasi di tempat yang baru.

BACA : 7 Peraturan Aneh Negara Kamboja yang Tak Ditemukan di Indonesia, Salah Satunya Soal Perilaku Youtuber

Saat itulah beragam kisah didapati para pekerja relokasi saat proses penggalian dan pemindahan makam.

Seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/8) para pekerja berujar ada yang menemukan gigi emas salah satu jenazah dari lokasi pemakaman.

"Saya kemarin dapat gigi emas. Lalu saya serahkan ke koordinator penggali kubur. Saya tidak berani mengambil barang tersebut, takut kualat,” ujar salah satu penggali kubur, Nasokah, saat ditemui di lokasi makam, Senin (20/8) kemarin.

Selain gigi emas, penggali kubur juga menemukan benda-benda lainnya.

Mereka juga menemukan tulang belulang yang masih utuh terbungkus kain kafan.

BACA : 4 Hal Rahasia Kebiasaan Para Psikolog Agar Merasa Bahagia Saban Harinya

"Kemarin juga saya temukan kain kafan yang masih utuh. Saat saya buka ada yang tinggal tengkorak kepalanya," tambahnya.

Hingga Senin kemarin sudah 333 jenazah direlokasi ke tempat pemakaman yang baru.

Relokasi makam ditarget selesai dalam 30 hari.

Suyono, selaku Koordinator dan Pemindahan relokasi makam jalan tol Batang-Semarang berujar temuan barang-barang saat pemindahan bukan merupakan hal baru.

Dimungkinkan masih banyak barang lainnya tertinggal di area makam yang usdah berusia 300 tahun itu.

BACA : Kisah Indonesia Berusaha Buat Bom Nuklir Untuk Hadapi Ancaman Asing

"Ada 5 jenazah di mana kain kafannya itu utuh, itu usianya sekitar 3-5 tahun. Kain mori masih bisa diangkat," ujarnya.

“Kain mori itu tidak bau,” ucapnya. Dalam tiap pemindahan jenazah harus disertai dengan ketelitian.

Suyono ingin agar tidak ada jenazah yang tertukar dengan ketika dimakamkan kembali.

"Sebelum pembongkaran ada ritual doa bersama. Dibongkar, lalu dicek lagi," tambahnya.(*)