Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Akun media sosial Path akan segera ditutup pada 18 Oktober 2018 mendatang.
Dilansir dari Tribunnews.com Path akan menutup akun penggunanya secara bertahap.
Baca Juga : Merayakan 10 Tahun Debut, IU Menghadiahkan Video ASMR Kepada Fans
Path merupakan akun jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi gambar dan juga pesan.
Selain itu, para pengguna Path juga dapat memanfaatkan fitur lokasi untuk berbagi dengan teman di jejaring sosial tersebut.
Baca Juga : Deretan OOTD Modis Denim Skirt Ala Seleb Tanah Air, Kepoin Yuk!
Path tak ubahnya seperti akun media sosial Facebook dan juga Twitter.
Baca Juga : Album Baru GOT7 Present: YOU, Tiap Member Memiliki Single Solo
Hanya saja, konsep yang disuguhkan lebih minmalis dan sederhana.
Para penggunanya juga bisa menambahkan atau menerima permintaan pertemanan, namun dalam jumlah yang terbatas.
Baca Juga : Tes Kepribadian : Hal Pertama yang Kamu Lihat Akan Ungkap Karakter Tersembunyimu!
Dulunya, jumlah pertemanan hanya dibatasi sebanyak 150 orang, namun akhirnya diperluas hingga 500 orang.
Sebelum benar-benar melupakan Path, ada baiknya jika kalian tahu beberapa fakta tentang jejaring sosial yang satu ini.
Baca Juga : Al Ghazali Dikabarkan Pingsan ketika Sedang Mengendarai Mobilnya
Melansir dari laman Kompas.com (17/9/2018), Grid.ID telah merangkum beberapa fakta tentang Path, si merah yang sebentar lagi akan tutup.
1. Diluncurkan pada tahun 2010
Path didirikan pertama kali pada tahun 2010 di San Fransisco, Amerika Serikat.
Baca Juga : Dikabarkan Derita Stroke, Mat Solar Jalani Terapi Dibantu Anggota TNI
Pendirinya adalah Dave Morin, Shawn Fanning dan Dustin Mierau.
Ketiga orang ini memiliki peranannya masing-masing.
Dave Morin sebagai CEO, Shawn Fanning sebagai pemimpin divisi pemrograman, sementara Dustin Mierau lebih dominan dalam urusan desain.
Baca Juga : Berita Terkini Ayu Ting Ting: Eko Patrio Minta Maaf karena Sudah Pajang Fotonya dengan Raffi Ahmad
Atas kerja sama ketiga orang tersebut, Path berhasil mendapatkan beberapa investor untuk terus berkembang.
2. Diakusisi Daum Kakao
Baca Juga : Selamat! Game of Thrones Menangkan Penghargaan Emmy Awards 2018 untuk Kategori Serial Drama Terbaik
Pada Mei 2015, Path diakusisi oleh perusahaan asal Korea Selatan, Daum Kakao.
Menurut Dave Morin, Path hanya populer di wilayah Asia Tenggara, jadi lebih baik jika kantor pusatnya pun pindah dari San Fransisco, Amerika Serikat.
Baca Juga : Rektor ITS Lontarkan Kalimat Haru Saat Tahu Keadaan Mat Solar Ketika Hadiri Wisuda Anaknya
Morin juga berpendapat jika lebih baik mengalihkan operasional Path ke tim yang lebih besar dan dekat dengan Asia Tenggara.
Baca Juga : Sambut Halloween, Lush Cosmetics Rilis Produk Baru Bertema Horor
Sehingga Path dapat lebih memahami kebutuhan para pengguna dan budaya sekitar.
3. Investasi Bakrie Global Group
Baca Juga : Gaya Serasi Pasangan Jessica Iskandar dan Richard Kyle yang Berkelas Banget
Sekitar tahun 2013 hingga 2015, Path sempat menjadi salah satu aplikasi 'wajib' bagi netizen di Indonesia.
Maka tak heran, jika pada awal 2014 Path sempat mendapat investasi dari Bakrie Global Group.
Baca Juga : Paul McCartney Kembali Duduki Puncak Tangga Lagu Setelah 36 Tahun Berkarya
Dalam pendanaan Seri C untuk Path, Bakrie Global menggelontorkan dana hingga 25 juta dolar AS atau setara dengan Rp 304 miliar pada Januari 2014 lalu.
4. Indonesia jadi penyumbang pengguna terbesar Path
Baca Juga : Ternyata Pacar Bule Aura Kasih Umurnya Lebih Muda!
Meski terbilang sebagai pendatang baru di ranah jejaring sosial, nyatanya Path mampu meraih popularitas dalam waktu yang relatif singkat.
Baca Juga : Inilah Daftar Lengkap Pemenang Emmy Awards 2018
Jumlah penggunanya meningkat pesat termasuk di Indonesia.
Hal ini menunjukkan keberhasilan layanan ini dalam menarik hati para pengguna dengan kategori berbagai usia.
Baca Juga : John Lie: Pahlawan Indonesia Keturunan Tionghoa yang Jadi Penyelundup Senjata
Setiap harinya, para pengguna Path di Indonesia menyumbang sekitar separuh dari keseluruhan aktivitas.
Bisa dikatakan, 50 persen pengguna aktif harian Path berasal dari Indonesia.
Baca Juga : Mengintip Rumah Pasha Ungu dan Adelia di Bogor, Mirip Tempat Bermain Anak!
Sementara secara bulanan, Indonesia menyumbang 30 persen trafik internet Path.
Baca Juga : Berada di New York, Nadine Chandrawinata Pede Kenakan Lipstik Hitam yang Cetar Banget!
Angka ini sama dengan jumlah pengguna Path di Amerika Serikat.
Untuk 40 persen lainnya terbagi untuk pengguna Path dari berbagai negara lainnya.(*)