Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan
Grid.ID - Aksi vandalisme terjadi di Lebak Bulus.
Kali ini korbannya adalah gerbong kereta Mass Rapid Transit (MRT).
Aksi ini pertama kali merebak lewat media sosial Instagram.
Pemilik akun @newsetrafubuki mengunggah foto gerbong yang telah menjadi korban vandalisme.
Dihimpun dari Kompas, Tribunnews, dan Instagram, berikut lima fakta seputar gerbong MRT yang dicoret-coret di Lebak Bulus:
1. Kereta belum diserahterimakan dari Jepang ke PT MRT Jakarta
Baca Juga : Menderita Kanker Tiroid, Wanita Cantik Ini Sebut Satu Gejala yang Sempat Diabaikannya
Artinya, kereta ini masih dalam tanggung jawab kontraktor.
Pihak kontraktor yang bertanggung jawab di Depo Lebak Bulus adalah Tokyo-Wika Join Operation (TWJO) untuk area Depo dan Sumitomo Corporation untuk kereta.
2. Kereta masih dalam tahap pengujian
MRT ini belum dirilis untuk penggunaan komersil.
Rencananya, kereta akan diluncurkan ke publik pada Maret 2019 mendatang.
3. Bukan pertama kali terjadi
Baca Juga : Meira Anastasia Mengaku Sudah Kebal Kena Omelan Ernest Prakasa!
Sebelum MRT menjadi korban aksi vandalisme, sudah ada KRL yang juga dicoret-coret oleh orang tak bertanggung jawab.
Gerbong KRL disemprot dengan piloks saat diparkir di Stasiun Parung Panjang, Bogor, Sleasa (11/9) malam.
4. Pelaku diduga bocah iseng
Pihak kepolisian masih memeriksa CCTV dan meminta keterangan sejumlah saksi terkait aksi vandalisme MRT.
Namun, sementara ini diduga pelakunya adalah bocah iseng.
Pelaku diduga masuk ke lokasi Depo Lebak Bulus dengan memanjat dan melompati dinding.
Baca Juga : Pertengahan 2019, Smartphone Andromax Gulung Tikar, Ini Penjelasannya
5. Jajaran PT MRT Jakarta dibantu dua kontraktor telah melakukan empat langkah pencegahan agar hal ini tidak terulang kembali
Langkah pertama, menambah jumlah personel pengamanan yang akan bersiaga di depo.
Kedua, meningkatkan intensitas patroli untuk memastikan pengawasan di area depo.
Ketiga, menambah jumlah CCTV di area depo.
Keempat, meninggikan pagar depo di sisi-sisi yang dekat dengan area publik.
Fasilitas umum itu buat dipakai bareng-bareng, dirawat.
Baca Juga : Sebelum Meminang Tantri, Arda Naff: Putuskan Menikah dengan Waras
Iseng kok merusak?
Jangan dicontoh, ya!(*)