Find Us On Social Media :

Tambang Emas Freeport Sukses Diambil Alih Pemerintah Indonesia dari Pihak Asing

By Seto Ajinugroho, Kamis, 27 September 2018 | 19:49 WIB

Suasana usai penandatanganan Sales and Purchase Agreement PT Inalum (Persero) dengan Freeport McMoran di Kementerian ESDM, Kamis (27/9/2018). Turut dalam kesepakatan ini Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin, CEO Freeport McMoran Richard Adkerson, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Grid.ID - Setelah puluhan tahun akhirnya PT Indonesia Asahan Alumunium / Inalum (Persero) resmi mengambil alih operasional tambang emas Freeport dari Freeport McMoran selaku induk usaha PT Freeport Indonesia (PTFI).

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/9) pengambilalihan ini ditandai dengan ditandatanganinya Sales and Purchase Agreement antara kedua belah pihak di Kementerian ESDM hari ini.

Dengan kesepakatan ini, Indonesia resmi memiliki saham mayoritas sebanyak 51 persen di Freeport yang menandakan pemerintah sudah bisa mengelola tambang emas Freeport semaksimal mungkin demi kemaslahatan seluruh rakyat Indonesia.

Dalam kesepakatan ini turut hadir Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin serta Direktur Freeport McMoran Richard Adkerson. Penandatanganan ini disaksikan oleh Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Baca Juga : Permintaan Pilot Uni Soviet Agar Jet Tempur AS Jungkir Balik di Langit Layaknya Adegan Film Top Gun

Kesepakatan ini juga merupakan turunan dari kesepakatan pokok divestasi saham sebelumnya antara kedua belah pihak pada 12 Juli 2018 lalu.

Jauh sebelumnya bahkan sudah dilakukan kesepakatan pokok di mana pemerintah dan PTFI menyepakati 4 poin terkait kepemilikan Freeport.

Pertama, mengubah izin PTFI dari Kontrak Karya (KK) jadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan sekaligus memberi hak operasi hingga tahun 2041. Kedua, pemerintah menjamin kepastian fiskal dan hukum selama jangka waktu IUPK berlaku.

Ketiga, PTFI berkomitmen membangun smelter baru di Indonesia dalam jangka waktu lima tahun.

Baca Juga : Niatnya Pamer Pencapaian, Pidato Donald Trump Malah Diketawain Para Pemimpin Dunia di Sidang Umum PBB

Keempat dan yang terakhir, Freeport McMoran Incorporated (FCX) setuju divestasi kepemilikan di PTFI berdasarkan harga pasar yang wajar sehingga kepemilikan Indonesia atas PTFI jadi 51 persen.

Dari semua kesepakatan itu nominal yang harus dibayarkan pemerintah kepada PTFI sebesar 3,85 miliar dolar AS.

Pembayaran tersebut dilakukan oleh PT Inalum sebagai induk holding BUMN Pertambangan Indonesia.

Lantas untuk apa uang sebanyak 3,85 miliar dolar AS itu?

Uang tersebut dipakai untuk membeli partisipasi atau Participating Interest Rio Tinto dan 100 persen saham FCX di PT Indocopper Investama.

Juga Participating Interest Rio Tinto di PTFI sebesar 40 persen, sedangkan saham Indocopper sebesar 9,36 persen.

Baca Juga : Resepsi Pernikahan Berbuah Petaka Karena 208 Orang Tamu Keracunan Hidangan Pesta, Termasuk Pengantinnya

Dari 40 persen Participating Interest Rio Tinto akan dikonversi jadi saham yang kemudian ditambah dengan bagian saham Indocopper hingga Inalum bisa dapat 51 persen.

Sejumlah bank tanah air turut membantu Inalum dalam pembayaran saham Freeport tersebut.(*)