1. Lahir dari keluarga pembuat becak
Dato Sri Tahir lahir di Surabaya pada 26 Maret 1952.
Ia terlahir dengan nama Ang Tjoen Ming dalam sebuah keluarga sederhana.
Kedua orang tuanya menghidupi keluarga dengan membuat becak.
Ketika ayahnya jatuh sakit, Sri Tahir harus rela berhenti kuliah dan melanjutkan bisnis ayahnya.
2. Mendapatkan beasiswa di Nanyang, Singapura dan mendirikan bisnis
Putus kuliah, takdir justru membawa Sri Tahir menerima beasiswa dari Nanyang Technological University Singapura.
Sembari kuliah, Sri Tahir membeli pakaian wanita dan produk lain di negeri singa itu lalu menjualnya kembali di Indonesia.
Oleh karena ide itu pula, Sri Tahir akhirnya membuka bisnis garmen, multifinance, hotel, dealer mobil sampai kesehatan.
Baca Juga : Sempat Minta Ikut Jokowi, Bocah Korban Gempa Palu : Kalau Saya Nangis Mamaku Nangis Juga