“Bersama-sama dengan Basarnas pasang alat itu, masih kita sempat berbicara. Langsung itu anak bilang Papa Mama tolong saya.” ujar Hans seperti dilansir Kompas TV.
Baca Juga : 6 Fakta Serda Fahmi, Atlet Paralayang Kota Malang yang Jadi Korban Gempa Palu
Begitu pun pada hari Minggu keesokan harinya, suara Lesni masih terdengar dari balik timbunan beton.
Sekali lagi, putrinya masih dapat berteriak meminta tolong agar segera dievakuasi.
Sayangnya, menginjak hari ketiga, suara tersebut tak terdengar lagi.
”Jadi, begitu sampai hari Minggu juga masih bisa. Masih mampu dia katakan papa mama. Nah dari hari Senin tidak lagi,”
Baca Juga : Akibat Likuifaksi Gempa Palu, Desa Jono Oge Bergeser Sejauh 3 Km
Berdasarkan penuturan tim SAR, posisi suara tersebut berasal dari reruntuhan bangunan tetapi titik terangnya belum diketahui mengingat bangunan Hotel Roa Roa yang terdiri atas 8 lantai tersebut telah luluh lantak.
Dalam wawancaranya bersama dengan Kompas TV, Hans mengungkapkan ia sempat mendengar penuturan rekan kerja Lesni bahwa putrinya berada di dalam toilet saat gempa melanda kota Palu.
Pada waktu itu, Lesni sedang bertugas melayani para tamu dengan menyiapkan kopi dan kue.
Beberapa saat kemudian, ia pamit kepada rekan kerjanya untuk pergi ke toilet sebentar.
Baca Juga : Kisah Sedih Bocah 12 Tahun Selamatkan Dua Adiknya saat Gempa Palu, Kehilangan dan Tak Tahu Nama Orangtua
Nahas, tak berselang lama, gempa Palu melanda sehingga Lesni masih terjebak di dalam toilet saat bencana terjadi.