Dikutip dari National Geographic Indonesia, Sabtu (6/10) hari-hari berlalu hingga sebulan 'wabah' menari itu mulai menjangkiti warga Strasbourg, jumlah penari bertambah sebanyak 400 orang.
Laki-laki, perempuan dan anak-anak ikut menari terus menerus tanpa henti.
Orang-orang yang ikut menari bersama Troffea percaya jika menari adalah obat mujarab.
Saking percayanya, warga sampai mendirikan panggung dan mengundang musisi untuk mengiringi mereka menari.
Niatnya mencari sehat tapi lama-kelamaan maut yang didapat oleh para warga.
Satu persatu penari mulai meninggal akibat kelelahan menari.
Baca Juga : Dopper, Latihan Brutal Para Prajurit TNI, Diberondong Peluru dari Jarak Amat Dekat