Find Us On Social Media :

Pengakuan Arab Saudi Terkait Kasus Jamal Khashoggi, Tewas Bukan Karena Dibunuh Melainkan Bertikai

By Septiyanti Dwi Cahyani, Sabtu, 20 Oktober 2018 | 15:00 WIB

Jamal Khashoggi, jurnalis Arab Saudi yang dibunuh dengan cara dimutilasi di gedung Konsulat Arab Sau

Baca Juga : Konyol, Kerajaan Arab Saudi Malah Sumbang Rp 9,2 Triliun ke Rekening Koruptor Malaysia, Najib Razak yang Sudah Kaya Raya

Otoritas Arab Saudi mengklaim bahwa Jamal Khashoggi tewas karena sempat bertikai dengan orang-orang yang ditemuinya di gedung konsulat pada 2 Oktober 2018 lalu.

Sayangnya, laporan tersebut tidak mengungkapkan keberadaan Jamal Khashoggi saat ini.

"Pembicaraan antara Jamal Khashoggi dan orang-orang yang ditemuinya di konsulat kerajaan di Istanbul, berubah menjadi pertikaian yang menyebabkan kematiannya", begitulah laporan dari Saudi Press Agency mengutip jaksa penuntut umum.

Baca Juga : Urusan Tambah Runyam, Paman Jamal Khashoggi Rupanya Orang Terkaya di Arab Saudi yang Akrab dengan Raja Fahd

Sementara itu, AFP juga mewartakan bahwa Kerajaan Arab Saudi sejauh ini sudah mengumumkan ada 18 orang yang telah ditangkap selama penyelidikan berlangsung.

Pemerintah juga memecat pejabat tinggi intelijen Ahmad al-Assiri dan penasihat media istana, Saud al Qahtana.

Kedua orang tersebut ternyata merupakan pembantu utama Putra Mahkota Pangeran, Mohammed bin Salman.

Baca Juga : Disebut Rumah Termahal di Dunia, Inilah Penampakan Hunian Pangeran Arab Mohammed bin Salman

Raja Salman bahkan sempat memerintahkan pembentukan komite menteri di bawah kepemimpinan putra mahkota untuk merestrukturisasi badan intelijen.

Sebelum Arab Saudi menegaskan Jamal Khashoggi telah tewas, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Raja Salman sempat berbicara melalui sambungan telepon.

Pejabat Turki menuding bahwa Jamal Khashoggi telah dibunuh di konsulat oleh sekelompok orang yang dikirim oleh Saudi.