Find Us On Social Media :

Perbedaan Teori Pembunuhan Jamal Khashoggi Versi Turki dan Arab Saudi

By Chandra Wulan, Selasa, 23 Oktober 2018 | 13:17 WIB

Jamal Khashoggi, jurnalis Arab Saudi yang dibunuh dengan cara dimutilasi di gedung Konsulat Arab Saudi

Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan

Grid.ID - Jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi menghilang setelah masuk ke dalam gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018 lalu.

Jamal Khashoggi diduga dibunuh oleh suruhan putra mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS).

Arab Saudi akhirnya mengakui pada 20 Oktober 2018 bahwa Jamal Khashoggi telah tewas, dikutip dari The Economist.

Dugaan awal pembunuhan berawal dari narasumber Turki yang enggan disebut namanya.

Baca Juga : Turki Meyakini Pembunuh Membawa Potongan Tubuh Jamal Khashoggi ke Riyadh

Sumber itu mengatakan memiliki rekaman pembunuhan Khashoggi.

Hingga berita ini ditulis, Jamal Khashoggi belum ditemukan.

Arab Saudi dan Turki juga memberikan keterangan yang berbeda terkait kasus ini.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut perbedaan teori pembunuhan Jamal Khashoggi.

Versi Turki

Baca Juga : Pengakuan Arab Saudi Terkait Kasus Jamal Khashoggi, Tewas Bukan Karena Dibunuh Melainkan Bertikai

Berbagai media internasional memberitakan bahwa rekaman pembunuhan Khashoggi ada di tangan seorang narasumber dari Turki.

Menurut pihak dari Turki, Khashoggi dibunuh oleh sebuah tim yang terdiri dari 15 orang.

Tim ini datang menggunakan jet pribadi ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul.

Khashoggi yang sudah berada di dalam gedung, diseret ke sebuah ruangan.

Baca Juga : Dari Lulusan Kampus di Amerika Hingga Penulis Buku, Inilah 6 Fakta Jamal Khashoggi, Jurnalis Arab Saudi yang Dikabarkan Dibunuh di Turki

Di sana ia dianiaya dan disuntikkan cairan penenang.

Lalu Khashoggi dimutilasi dengan menggunakan gergaji mesin.

Proses mutilasi memakan waktu tujuh menit dan dilakukan ketika Jamal Khashoggi masih dalam keadaan hidup.

Salah satu pelaku diduga merupakan ahli forensik Arab Saudi.

Baca Juga : Tulisan Terakhir Jamal Khashoggi, Jurnalis Arab Saudi yang Dikabarkan Dibunuh di Turki

Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman diduga kuat merupakan otak di balik pembunuhan ini.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan membuka kebenaran kasus ini pada Selasa (23/10).

Versi Arab Saudi

Pihak Arab Saudi menolak teori pembunuhan Khashoggi versi Turki.

Baca Juga : 6 Fakta Mohammed Bin Salman Putra Mahkota Arab Saudi, Salah Satunya Menikah dengan Sepupu Sendiri

Saudi mengatakan bahwa Khashoggi bukan tewas akibat dibunuh, melainkan karena bertikai.

Sebanyak 18 warga Arab Saudi kabarnya akan dimintai keterangan terkait kasus Jamal, dikutip dari NBC News.

Pihak Saudi mengungkapkan bahwa Jamal Khashoggi awalnya hanya "berdiskusi" namun akhirnya bertikai hingga menyebabkan ia tewas.

Mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan hal ini tidak masuk akal.

Baca Juga : 6 Fakta Fahad Bin Faisal Al Saud, Pangeran Arab Saudi yang Rela Tinggalkan Kemewahan Demi Jadi Pengusaha

"Tak ada yang membawa gergaji tulang saat berdiskusi. Pernyataan itu (Saudi) sangat memalukan dan juga berbahaya bagi mereka sendiri."

Pihak Saudi juga pada awalnya membantah bahwa Khashoggi tidak pernah terlihat keluar lagi setelah masuk gedung konsulat.

Mereka mengatakan bahwa Khashoggi keluar dari pintu belakang.

Sosok Jamal Khashoggi

Khashoggi lahir pada 13 Oktober 1958 di Madinah.

Baca Juga : Mengintip Pesona 4 Putri Cantik Kerajaan Arab Saudi yang Tak Kalah dari Putri Kerajaan Inggris

Sejak lulus kuliah pada tahun 1985, ia menjadi wartawan di beberapa surat kabar serta media daring di Arab Saudi.

Ia bahkan pernah menjadi penasihat Pangeran Mohammed Bin Salman (MBS).

Selama ini, tulisan Khashoggi banyak mengkritisi kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh MBS.

Ia juga menentang kelompok-kelompok ekstremis Islam.

Baca Juga : 3 Barang Super Mahal Milik Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman yang Berpenghasilan 7 Triliun Rupiah Per Tahun

Pada 2017, ia pindah ke Amerika Serikat dan menjadi kontributor di Washington Post.

Kedatangan Khashoggi ke Konsulat Saudi bermaksud mengurus dokumen pernikahan.

(*)