Saat menonton televisi keesokan harinya, Suprianto dan Diah baru menyadari bahwa pesawat yang mereka tumpangi adalah pesawat yang sama yang mengalami kecelakaan di Tanjung Karawang.
Penyebabnya tak lain adalah karena kode call sign di bagian depan pesawat LPKLQP yang dilihat Suprianto dan difoto oleh rekannya di Denpasar.
"Kebetulan ada rekan kami yang memfoto. Itulah yang kami yakin bahwa itulah pesawat yang jatuh itu yang kami tumpangi dari Denpasar ke Tanjung Priuk Jakarta," ujar Suprianto, dikutip dari Youtube ILC.
Baca Juga : Pesawat Lion Air Jatuh, Sang Pendiri, Rusdi Kirana, Menunduk Memohon Maaf ke Keluarga Korban
Selama perjalanan, Suprianto dan Diah mengaku merasakan beberapa kejadian ekstrim dan janggal.
Lalu, apa saja kejanggalan yang dirasakan oleh Suprianto dan Diah Mardani?
1. Adanya kendala operasional yang menyebabkan delay
Diah mengatakan bahwa pesawat yang ditumpanginya mengalami delay.
Namun delay itu tak hanya sebentar melainkan mencapai 2 sampai 3 jam.
Menurutnya, kendala itu disebutkan karena adanya kendala operasional.
"Sebelumnya gini, terlambatnya itu diinformasikan karena kendala operasional. Bahkan teman saya ada yang menyampaikan delay 2 sampai 3 jam karena masalah teknik, kendala operasional," ujar Diah.
Baca Juga : Pesawat Lion Air Jatuh, Sang Pendiri, Rusdi Kirana, Menunduk Memohon Maaf ke Keluarga Korban