Find Us On Social Media :

5 Cerita Guru Imanuel Viktori Tentang Anak Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, dari Merasa Gemetar hingga Firasat

By Agil Hari Santoso, Kamis, 15 November 2018 | 09:09 WIB

5 Cerita Guru Imanuel Viktori Tentang Anak Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, dari Merasa Gemetar hingga Firasat

2. Korban Dikenal Sangat Menyayangi Saudaranya

Mengutip Wartakota, korban yang merupakan kakak dan adik yang bersekolah di tempat yang sama, dikenal sangat menyayangi saudaranya.

Baca Juga : Korban Pembunuhan di Bekasi Dikenal Suka Membantu dan Baik pada Guru Anaknya di Sekolah

Salah satu yang mengatakan hal itu adalah Bunga Rabista Panjaitan, Wali kelas Sarah.

Setiap hari, Sarah bisa meminta izin untuk bertemu dengan Arya hingga empat kali.

"Arya bilang ke saya,'Permisi ibu guru cantik, aku mau antar makan kakaknya.' Kemudian dibalik lagi ke kelas kalanya sekitar pukul 09.00 pagi. Arya minta diantar ke kamar mandi. Saya tanya kenapa? Arya jawab mau minta kakak antar ke kamar mandi dia engga berani," ujar Bunga.

Baca Juga : Anjing Peliharaan Tak Melolong, Tetangga Curiga Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Adalah Orang Dekat

3. Mencium Bau Amis

Wali kelas Sarah, Bunga Rabista Panjaitan, juga mengungkapkan ada hal ganjil yang muncul sehari sebelum tragedi pembunuhan terjadi.

Korban bernama Sarah, sempat mengeluhkan tangannya bau amis.

"Waktu lagi nulis Sarah bilang,'Bu guru tangan saya bau amis, saya mau cuci tangan ya.' Saya bilang engga amis kok, dia bilang,'Ah ibu saja yang jelek penciumannnya.' Ya sudah saya suruh dia cuci tangan," ungkap Bunga.

Bunga menambahkan, Sarah terus mencuci tangan walau menurut kesaksian Bunga, tangan Sarah sama sekali tidak berbau amis.