Grid.ID - Faktanya, tantangan skip challange sangat berbahaya karena bisa menyebabkan pingsan, hipoksia (otak kekurangan oksigen), kejang, kerusakan otak, bahkan kematian.
"Saat melakukan passout challenge (atau skip challenge) mereka meniru kondisi kekurangan napas," kata Dr.Nick Flynn, dokter dari Union Quay, Medical Centre, Cork, mengomentari fenomena #PassoutChallenge atau #SkipChallenge dikutip Grid.ID dari irishexaminer.com.
Selanjutnya dikatakan, bahwa mereka menghentikan otot dada bergerak, sehingga tidak ada oksigen ke otak dan selanjutnya otak kekurangan oksigen, seseorang akan kehilangan kesadaran.
Dijelaskan kemudian yang terjadi pada otak saat #SkipChallenge sebenarnya mirip dengan seseorang yang sedang tenggelam, tersedak atau mengalami serangan jantung.
"Kondisi itu menyebabkan hipoksia pada otak atau kadar oksigen sangat rendah dan dapat memicu kejang bahkan kematian. #SkipChallenge ini sangat berbahaya," katanya.
Otak kekurangan oksigen? Dalam kondisi seperti itu, kalau lebih dari 3 menit akan membuat kerusakan pada otak.
Akibat yang lebih fatal lagi bilaotak kekurangan oksigen lebih dari 5 menit.
Meski kesadaran bisa kembali, namun ada risiko #SkipChallenge ini yaitu terjatuh atau cedera setelah siuman dari pingsan.
Terkadang, pada situasi tertentu setelah pingsan karena #SkipChallenge, mereka dalam posisi terduduk sehingga kerja jantung memompa oksigen lebih sulit.
Di Amerika Serikat, tantangan #SkipChallange dikenal juga dengan "choking game" atau "space monkey". Pada tahun 2008, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS mengeluarkan laporan tentang tren permainan #SkipChallenge ini dan bahayanya
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri