Sempat Jadi Kontroversi, Kostum Seksi ‘Setengah Payudara’ Film Epik Cina Ini Justru Meraih Apresiasi Dunia

Ridho Nugroho - Minggu, 7 Mei 2017 | 02:08 WIB

Kostum film the Curse of the Golden Flower dirancang khusus oleh Yee Chung-Man.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ridho Nugroho

Grid.ID – Buat kamu generasi millenials yang mungkin sedang mengandrungi film bertema fiksi, sejarah dan percintaan yang bertema pengkhianatan, kamu harus menonton film yang satu ini.

Ya, mungkin sebagian dari kamu sudah ada yang pernah menonton atau melihat cuplikan film epic asal Tiongkok Cina yaitu The Curse of The Golden Flower yang diproduksi pada tahun 2006 dan dirilis pada tahun 2007.

Di luar akting luar biasa yang sukses dihadirkan oleh para talenta terbaik asal negeri Tirai Bambu mulai dari Chow Yun Fat, Gong Li, Jay Chou, Liu Ye, film ini menyita perhatian dunia dengan segala kelebihan tata visual dan special effect yang dihadirkan.

Tak sampai di situ saja, film yang disutradarai oleh Zhang Yimou ini pun begitu disorot karena dikemas secara apik dan detail mulai dari desain interior, makeup dan tata rambut hingga kostum para pemainnya yang dirancang khusus, Grid.ID begitu terpukau dengan semua hal yang menjadi kelebihan dari film ini.

Paling menarik ialah busana tradisional yang dikenakan oleh seluruh pemeran wanita di film ini dengan gaya khas yaitu lilitan kain membentuk busana model kemben yang dilengkapi luaran jubah mantel menyerupai kimono.

Busana yang didominasi warna emas, putih, silver dan cokelat tersebut juga dipercantik bordiran di sepanjang sisinya demi mempertegas sebuah pakaian resmi nan mewah yang dikenakan Raja dan Ratu Phoenix yang diperankan artis terkenal kawakan, Gong Li.

Tak seperti busana ala film bertema kerajaan lainnya, kostum Curse of The Golden Flower ini cukup memicu kontroversi lantaran dinilai mengekspos area payudara semua pemain wanitanya, seperti pengamatan Grid.ID setelah menonton film ini.

Kostum ini didesain khusus oleh Yee Chung-Man yang merupakan art director, produser, penata kostum dan makeup terbaik di Cina.

Tak tanggung-tanggung, kostum seksi yang sempat menuai kontroversi apalagi karena diputar di Negara-negara Asia yang mayoritas muslim tersebut meraih penghargaan sebagai Rancangan Kostum dan Makeup Terbaik di ajang Hong Kong Film Awards ke-26.

The Curse Golden Flower pun memborong 14 nominasi dalam ajang yang sama yang membuktikkan bahwa film Tiongkok yang diproduksi paling mahal saat itu, yakni sekitar 45 juta Dolar Amerika tersebut memang patut diapresiasi dalam ajang bergengsi.

Selain itu, film ini juga terpilih mewakili Tiongkok dalam penghargaan Akademi untuk Film Berbahasa Asing Terbaik pada tahun 2006 yang lagi-lagi menyertakan predikat sebagai film dengan tata kostum dan makeup Terbaik. (*)