Grid.ID - Kisah tragis Nicholas Green tak hanya memunculkan rasa duka, tapi haru dan simpati.
Bocah ini masih berusia 7 tahun saat tewas ditembak ketika sedang berlibur bersama keluarganya di Italia selatan.
Peristiwa itu tepatnya terjadi pada 29 September 1994 malam hari.
Bagi orangtuanya, kematian Nicholas jelas adalah tragedi.
Namun, orangtuanya tak ingin jasad anaknya terkubur begitu saja tanpa meninggalkan sesuatu buat kehidupan.
Maka, pihak keluarga memutuskan untuk menyumbangkan organ-organ penting Nicholas kepada orang yang membutuhkan.
Dan, ternyata donasi itu memberi arti buat kehidupan.
Namanya tak hanya menjadi buah bibir, tapi juga mendorong warga Italia untuk menyumbangkan organ.
Sejak insiden ini, tingkat donasi organ di Italia naik tiga kali lipat dalam kurun satu dekade.
Jantung, dua kornea, dua ginjal, hati, dan pankreas Nicholas semuanya didonasikan.
Penerima jantung Nicholas adalah Andrea Mongiardo. Berkat jantung Nicholas, Andrea bisa hidup lebih lama bersama detak jantung Nicholas.
Namun, tahun 2017 ini dia meninggal dunia. Artinya, jantung Nicholas baru berhenti berdetak 23 tahun setelah dia tewas.