Laporan Wartawan Grid.ID, Ries Mariana
Grid.ID - Kasus penjualan ayam tiren (mati kemarin) kembali merebak.
Salah satunya sebagaimana diberitakan dalam Tribunnews.com, Satuan Reserse Kriminal Plores Magetan, Jawa Timur berhasil menemukan ratusan ayam tiren di kandang Sarbu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Sabtu (13/5/2017).
Bangkai-bangkai ayam itu sedianya akan dijual ke pasar-pasar tradisional.
(BACA JUGA: Jangan Takut Gemuk Makan Kulit Ayam, Inilah 7 Faktanya)
Sekitar 200 ayam yang sudah mati tersebut berhasil disita petugas, dalam Operasi Pangan Menjelang Bulan Suci Ramadhan.
Kasus ayam tiren selalu saja berulang dan berulang lagi.
Operasi pasar dan denda atau hukuman seolah tak membuat jera bagi penjualnya.
Ulah oknum yang menjual bangkai ayam tersebut hanya untuk mengeruk keuntungan semata.
Mereka tidak memikirkan aspek gizi dan dampaknya bagi kesehatan.
(BACA JUGA: Ngakak Habis, Game Ini Bikin Kamu Teriak Seperti Ayam, Wajib Dicoba!)
Padahal, dalam wawancara Grid.ID dengan Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi, M.Si, Divisi Biokimia Pangan dan Gizi, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta-IPB, gizi ayam tiren jauh lebih rendah dibanding ayam segar yang baru dipotong.
“Turunnya zat gizi pada ayam tiren bisa jadi karena aktivitas mikroorganisme yang telah merusak protein dagingnya.
Selain itu juga kemungkinan pada ayam yang sudah mati, terutama dalam kondisi sakit, status gizinya kurang baik,” jelasnya.
(BACA JUGA: Kondisi hujan, Suhu Yo sudah meramalkan 3 bisnis yang bisa sukses di tahun ayam api ini)
Heni menyebutkan, tiga kondisi ayam yang dinyatakan kurang bagus untuk dikonsumsi, yaitu :
1. Ayam mati dalam kondisi sakit, misalnya kena flu burung, tambahnya.
2. Penanganan yang kurang baik, sehingga berisiko terhadap kesehatan manusia yang mengonsumsi
3. Adanya pertumbuhan mikroorganisme pengurai yang cepat
Karena itu, ia menyarankan agar konsumen berhati-hati dalam memilih ayam potong.
(BACA JUGA: Ini Baru 5 In 1 yang Ajaib, Satu Telur Ayam Punya 5 Kuning Telur)
Peraih gelar doctor dari Faculty of Medical, University of Nancy 1, France ini memberi tips cara memilih ayam segar :
• Pastikan daging ayam dalam kondisi segar, dengan cara menekan dagingnya. Jika dagingnya lembut dan elastis (jika ditekan kembali ke bentuk semula)
• Dagingnya tidak berair dan kering (tidak basah seolah habis direndam dalam air)
• Aroma ayam segar, tidak berbau darah dan bau busuk menyengat.
(BACA JUGA: Sarapan Bubur Ayam Bisa Bikin Badan Kamu Tambah Melar Loh, Ini Analisanya)
Sementara ayam tiren, ketika masih mentah dagingnya mudah dikenali, antara lain:
• Ketika mentah dagingnya tidak segar
• Warna daging kusam agak kebiruan, akibat darah dalam tubuh ayam sudah membeku.
• Dagingnya kurang elastis (kalau ditekan tidak mudah kembali spt semula).
Repotnya, Heni mengakui dalam kondisi matang sulit dikenali.
Namun, biasanya dagingnya agak lembek, atau tidak kencang.
Ketika sudah jadi masakan, akan cepat berbau busuk.
Ngeri, ya? Saatnya kita harus lebih teliti lagi dalam membeli ayam. Jangan terkecoh dengan harga murah saja. (*)
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |