Grid.ID - Seks merupakan salah satu kebutuhan, namun juga dilarang dilakukan selama puasa.
Seperti halnya makan-minum, selama puasa umat Muslim tak boleh melakukan hubungan seks sejak Subuh sampai berbuka puasa.
Hubungan seks hanya boleh dilakukan setelah berbuka puasa sampau sebelum subuh.
Di sisi lain, menurut dr. Boyke Dian nugraha, Sp.OG, MARS kepada Nakita nomor 239/V/1 November 2003, seks juga tak baik jika ditahan.
Sebab, jika gairah seks terlalu ditahan, maka bisa berdampak pada masalah fisik maupun psikis.
"Bagaimanapun, seks itu bisa diekspresikan, disublimasikan, atau dialihkan, maupun direpresikan atau ditahan," kata dr. Boyke.
Untuk mengatasi dorongan seks di masa puasa (Subuh-Magrib), maka perlu dialihkan ke aktivitas lain yang tak bertentangan dengan filosofi dan aturan berpuasa.
(BACA JUGA: Inilah Rahasia-rahasia Kabah yang pada Ramadan Pertama Dijenguk Matahari)
Sebagai misal, cinta dan gairah kepada pasangan kita disublimasikan dengan cinta kepada Tuhan.
Tentu, kata dr. Boyke, caranya dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan Ramadan.
"Alangkah baiknya jika energi yang kita miliki kita salurkan dengan cara banyak berdzikir, banyak membaca Al Quran dan salat sunat," terangnya.
Menurut Boyke, berdasarkan penelitian, pada bulan Ramadan frekuensi hubungan sekes berkurang 50-60 persen.
Masyaallah! Presiden Prabowo Beri Hadiah Rp 100 Juta untuk Mbah Guru yang Viral Ngajar Matematika Lewat Tiktok, Netizen Ikut Girang
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |