Grid.ID - Sebuah fakta mengejutkan diungkap seorang ahli.
Pakar neurosains Prof Taruna Ikrar menjelaskan manfaat sujud dalam salat bagi kesehatan sistem saraf manusia.
“Sujud dalam shalat, kalau ditinjau secara mendalam, memberikan manfaat fisiologis yang amat proporsional bagi anatomi tubuh manusia, khususnya fungsi otak,” kata dekan School of Biomedical Sciences, National Health University (NHU) Amerika Serikat itu, dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Senin (12/6).
Prof Taruna Ikrar mengungkapkan, gerakan sujud dapat meningkatkan saturasi oksigen, nutrisi, dan elektrolit ke dalam fungsi otak manusia.
Selain itu, sujud yang khusyuk dapat meningkatkan sinapsis dan pembaruan sel-sel saraf (neurogenesis).
Dampaknya berupa peningkatan rasa bahagia sebagai manifestasi unsur ketakwaan dan penghambaan.
(Baca : Satu Masjid Gempar, Saat Sujud Salat Isya, Terdengar Suara : Akulah Tuhan, Sembahlah Aku)
Prof Taruna menjelaskan, sujud membuat dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki sejajar di atas permukaan bumi.
Lantaran gravitasi bumi, posisi ini menyebabkan aliran getah bening dipompa ke bagian leher, ketiak, dan berbagai bagian lainnya di kepala.
Dalam keadaan sujud, dia menerangkan, jantung berposisi di atas otak sehingga darah yang kaya oksigen dapat mengalir secara maksimal ke bawah karena ditarik gravitasi bumi.
Dengan penambahan oksigen dalam jumlah tertentu, proses pembentukan dan sinapsis akan meningkat di antara milliaran sel-sel saraf.
Dengan demikian, otak mendapatkan pasokan darah yang kaya oksigen serta zat-zat nutrisi yang sangat dibutuhkan.