Grid.ID - Menyusul pemberitaan mengenai operasi anak Asri Welas, penyakit katarak menjadi bahan pembicaraan hangat di antara masyarakat Indonesia.
Tidak sedikit yang selama ini mengira bahwa penyakit katarak adalah penyakit orang tua.
Diwawancarai oleh Kompas.com pada hari Jumat (15/9/2017), spesialis mata dr Iwan Soebijantoro, SpM, berkata bahwa pada dasarnya, katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata.
Dilansir dari artikel Healthline, hal ini terjadi ketika protein di mata mengumpul dan menghalangi lensa mengirim gambar ke retina.
Dalam kasus anak Asri, dr Iwan menduga bahwa katarak yang dialaminya adalah katarak bawaan atau congenital.
Penyebab dari katarak bawaan bisa bermacam-macam, termasuk penyakit, seperti toksoplasma dan rubella, atau bisa juga karena trauma.
“Katarak seperti itu (congenital) biasanya tidak dicari lagi penyebabnya. Kalau terlahir dengan normal dan kataraknya ada di satu atau dua mata, yang dilihat ada penyakit lain atau tidak. Kalau anaknya sehat-sehat saja, ya sudah dioperasi kataraknya saja,” kata dr Iwan.
Namun, kalau pun anak Asri tidak terlahir dengan katarak, suatu hari dia akan tetap terkena penyakit tersebut.
Pasalnya, semua orang pasti akan mengalami katarak dan penyakit ini, menurut dr Iwan, tidak bisa dicegah maupun diperlambat.
“Katarak tidak bisa dicegah. Ia sebenarnya adalah proses degeneratif,” ucapnya.
(Baca: Jangan Sampai Terlambat, Begini Cara Kenali Gejala Katarak pada Anak)