Laporan wartawan Grid.ID, Ria Theresia Situmorang
Grid.ID - Setelah menyiarkan kalau Satria Dewa Studio bekerjasama dengan Magma Entertainment dan Caravan akan merilis film Satria Dewa Gatotkaca pada tahun 2020, 7 film berikutnya akan mengekor di belakangnya.
Satria Dewa Studio yang digawangi oleh Rene Ishak sebagai executive produser telah menyiapkan sebuah kreasi IP (Intellectual Property) yaitu Jagad Satria Dewa (Satria Dewa Universe) yang mencakup movie universe, merchandise, mobile game, komik, website, on-ground activation, serial (TV/OTT) dan bahkan ke depannya theme park.
Kreasi pertama yang diluncurkan adalah Satria Dewa: Gatotkaca merupakan film pertama dari keseluruhan jagad satria dewa yang terdiri dari 8 (delapan) film yaitu: Gatotkaca, Arjuna, Yudhistira, Bharatayuda, Bima, Nakula Sadewa, Srikandi, dan Kurukshetra.
Baca Juga : Kunjungi Ahmad Dhani di Dalam Rutan, Anang Hermansyah: Dia Harus Lebih Lebih Banyak Bertafakur
Dalam peluncuran Satria Dewa: Gatotkaca yang diselenggarakan di Ballroom XXI Djakarta Theater, para undangan dibuat takjub dengan berbagai display dari mulai potongan mobil hancur dari teaser filmnya, bermacam-macam merchandise film mulai dari notebook sampai helm yang memenuhi ruang lobby Ballroom XXI, hingga berbagai property dari pembuatan teaser filmnya.
Gatotkaca menjadi tokoh pertama yang difilmkan karena dari hasil survey yang telah dilaksanakan, tokoh Gatotkaca paling banyak diketahui oleh responden.
Selain itu, di dunia game online, tokoh Gatotkaca bukan hanya populer tetapi juga paling banyak diunduh.
Baca Juga : Bikin Iri! Rossa Ajak Leeteuk Super Junior Jalan-Jalan ke Bali
Hal tersebut mengindikasikan bahwa tokoh Gatotkaca sudah memiliki fansnya tersendiri. Bagi Satria Dewa Studio, fans penting.
Oleh karenanya film ini dibuat, juga untuk menjawab kerinduan para fans terhadap jagoan adidaya Indonesia.
“Kami melihat bahwa sebagai bangsa Indonesia, kita memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Kami justru ingin menggali lagi potensi budaya kita yang adiluhung ini sebagai inspirasi untuk dibangkitkan kembali dan disebarluaskan nilai-nilainya kepada generasi millennial Indonesia yang sudah memudar pengetahuannya terhadap khasanah budaya kita," beber Rene Ishak selaku Executive Produser.
Penulis | : | Ria Theresia |
Editor | : | Nurul Nareswari |