Grid.ID - Sebagian masyarakat di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikejutkan dengangempa bumi yang dirasakan cukup kuat pada Jumat (15/12/2017), sekitar 23.43 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa tektonik berkekuatan 7,3 SR itu berpusat di 42 kilometer Barat Daya Kawalu, wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat, tepatnya di episentrum 8.03 Lintang Selatan dan 108.04 Bujur Timur, dengan kedalaman 105 kilometer.
Wilayah Indonesia rawan dilanda bencana alam karena kondisi seismotektonik yang menyebabkan rawan gempa,tsunami dan gunung meletus.
(Inilah 4 Anggota DPRD yang Foto Syurnya Beredar, Pelaku Penyebarnya Ada yang Ditangkap )
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ada tiga lempeng yang bergerak sangat aktif yakni Hindia-Australia, Eruasia, serta Pasifik.
Kecepatan pergerakan lempeng di barat Sumatera antara 5-6 cm per tahun. Sedangkan yang berada di selatan Jawa, Nusa Tenggara hingga Halmahera kecepatannya 7 cm per tahun.
Adapun di wilayah utara Papua, Maluku hingga Sulawesi, kecepatan pergerakan lempeng mencapai 12 cm per tahun. Tak heran, Indonesia kerap dilanda gempa dan tsunami.
(Menikah Muda di Usia 20-an, 7 Selebriti Wanita Ini Tinggalkan Dunia Hiburan Demi Keluarga)
"Dalam sejarah kejadian tsunami di Indonesia antara 1629 sampai 2016 terdapat 173 kejadian tsunami besar dan kecil," kata Sutopo yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Gempa bumi dan tsunami ini pasti berulang dengan periode tertentu.
Sutopo mengungkapkan, semakin besar gempa dan tsunami yang terjadi, maka periode ulangnya memerlukan waktu yang lama.
"Indonesia bagian timur adalah daerah yang rawan terhadap gempa dan tsunami," imbuhnya.
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |