Grid.ID - Kebanyakan orang pasti doyan dengan jenis makanan manis.
Permen, ice cream, donat dengan topping gula, dan masih banyak lagi jenis makanan dengan kadar gula tinggi menjadi favorit orang-orang.
Enak dan bikin nagih, gula memang menjadi makanan favorit semua orang.
Rasa manis yang didapat darinya membuat kita ingin 'nambah' saat menyantapnya.
Padahal kita tahu mengonsumsi gula harus benar-benar dibatasi karena bisa meningkatkan segala macam risiko penyakit.
Mulai dari kardiovaskular, diabetes, bahkan membantu perkembangan kanker.
(BACA : Wow, 3 Tempat Wisata Ini Larang Turis Wanita Masuk!)
Dilansir Grid.ID dari Nova, perlu diketahui saat sampai di tubuh, tidak semua gula diciptakan sama, melansir Men Fitness.
Berdasarkan penelitian baru yang dipublikasikan di jurnal Fisiologi & Perilaku, ada beragam jenis gula yang bisa mempengaruhi proses fisiologis secara berbeda bahkan mempengaruhi seberapa cepat otak kita berfungsi dan menangani informasi.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan memberi 49 mahasiswa minuman yang mengandung satu dari tiga gula umum yang dikonsumsi orang secara teratur, yakni fruktosa (dari buah), glukosa (ditemukan dalam buah, soda, kubis, pizza, dan lainnya), dan sukrosa (ditemukan dalam tabel gula, sirup, biskuit, kue, dan lain-lain) atau plasebo selama priode 16 minggu.
Setelah mengonsumsi minuman tersebut, peneliti menguji lobus frontal otak siswa dengan tes kognitif yang berfokus pada waktu respon, matematika, dan gangguan mental.
Hasilnya, para siswa yang minum glukosa atau sukrosa secara signifikan lebih buruk daripada mereka yang minum fruktosa atau plasebo.
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |