Grid.ID - Fenomena alam yang ditunggu tunggu, gerhana bulan Super Blue Blood Moon masih menjadi pembicaraan hangat masyarakat.
Rabu (31/1/2018) malam, tiga fenomena terjadi dalam satu waktu. Kejadian ini sangat langka sehingga wajib didokumentasikan.
Ternyata, terjadinya fenomena ini sudah terjadi sejak lama dan dibahas di sejumlah studi. Salah satunya dari Alkitab.
Berdasarkan Kitab Yosua di Perjanjian Lama, ilmuwan di Universitas Cambridge meyakini gerhana matahari terdokumentasi pertama kali 3.000 tahun lalu. Menurut para peneliti, gerhana terjadi pada tanggal 30 Oktober 1207 Sebelum Masehi (SM).
(Baca Juga: Penyanyi dan Produser Ini Ketahuan Jiplak Lagu D.O EXO!)
Profesor Sir Colin Humphrey, dari Jurusan Sains Material dan Metalurgi Universitas Cambridge, menjelasan salah satu teks di Kitab Yosua.
Saat Nabi Yosua berhasil memimpin orang Israel menuju Kanaan - daerah perbatasan antara Israel dan Palestina- Yosua berdoa: " Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!". Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya.
Menurut Humphrey, bila apa yang ada di dalam doa Yosua adalah hasil pengamatannya langsung maka peristiwa astronomi sudah terjadi saat itu.
Humphrey dan koleganya, Graeme Waddington, melakukan verifikasi terkait terjemahan di Kitab Yosua tersebut.
(Baca Juga: Sempat Dirawat Dirumah Sakit, Sheva Anak Ussy Sulistiawaty Akhirnya Diperbolehkan Pulang!)
"Terkadang dalam terjemahan di bahasa Inggris diartikan bahwa matahari dan bulan berhenti bersinar. Tetapi setelah kita pelajari kitab asli Ibrani, artinya matahari dan bulan kondisinya tidak seperti biasanya, alias tidak bersinar," kata Humphrey seperti dilansir dari Telegraph, Senin (30/10/2017).
Sebetulnya, penemuan Humphrey terkait gerhana berdasarkan Kitab Yosua bukanlah yang pertama. Sebelumnya, para sejarawan juga melakukan studi tentang gerhana di Kitab Yosua.
Penulis | : | Siti Umaiya |
Editor | : | Siti Umaiya |