Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Beberapa hari terakhir, publik dihebohkan dengan peristiwa penganiayaan yang dilakukan salah satu siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Torjun, Sampang berinisial MH (17) kepada gurunya sendiri.
Dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com, seorang Guru tak tetap (GTT) bidang seni rupa bernama Ahmad Budi Cahyono (26) meninggal dunia di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, pada hari Kamis (1/2/2018) sekitar pukul 21.40 WIB.
Polisi menduga tewasnya Budi disebabkan pecahnya pembuluh otak di leher setelah terkena pukulan MH di depan kelas.
Peristiwa ini berawal saat Budi menegur MH karena mengganggu temannya dengan mencoret pipinya dengan menggunakan cat warna.
(BACA: Seorang Asisten Guru Dituduh Lakukan Pelecehan dan Penganiayaan Pada 17 Anak di Bawah Umur)
Tak terima dengan perlakuan Budi, MH pun melakukan pemukulan pada guru seni rupanya tersebut.
Sempat juga beredar kabar bahwa MH mencegat Budi sepulang sekolah dan menganiaya sang guru lagi.
Pada awalnya Budi tak merasakan apapun.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, isteri korban, Sianit Shinta (22), menuturkan, bahkan saat pulang dari sekolah, korban tidak pernah menceritakan kejadian yang menimpa dirinya.
(BACA: VIDEO: Penganiayaan oleh Oknum Polisi Pada Pengendara Motor, Ini Klarifikasi Polda Sumatera Barat)
Saat ditemui di kediamannya, Jumat (2/2/2018), Shinta mengatakan, korban langsung tidur setelah pulang dari sekolah. Setelah bangun, korban mengeluh sakit kepala. Shinta kemudian menanyakan penyebab suaminya sakit kepala.
Istri Pertama pak Tarno Klaim Belum Terima Donasi Raffi Ahmad, Suami Nagita Slavina Sebut Sudah Kasih Langsung