Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID – Ada apa dengan kanker paru? Kenapa jenis kanker ini diam-diam menjadi penyebab kedua kematian masyarakat di dunia?
Yap, bila pasien wanita selalu diwanti-wanti untuk dapat melakukan pola hidup sehat demi mencegah kanker payudara dan kanker serviks, lalu bagaimana dengan kanker paru-paru?
Ternyata, menurut Studi Globocan International Agency for Research on Cancer (IARC) yang terakhir menyebutkan, terdapat 14,1 juta kasus baru kanker dengan jumlah kematian sebesar 8,2 juta.
(5 Tanda Awal dan Gejala Kanker Paru-paru yang Perlu Kamu Ketahui)
Ditambah lagi, studi dari Globocan (IARC) menemukan bahwa penyakit kanker paru merupakan penyebab kematian utama akibat kanker pada penduduk pria (30%) dan penyebab kematian kedua akibat kanker pada penduduk wanita (11.1%) .
Secara umum, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia mengenai penyakit kanker paru masih sangat rendah dan beberapa dari pasien kanker paru mengalami kesalahan diagnosa yang sering divonis menderita TB.
Oleh karenanya, banyak pasien dengan kanker paru terlambat terdiagnosis terhadap penyakit mereka.
(Kamu Alami Sesak Napas? Begini Tindakan Agar Nggak Makin Parah)
Hal tersebut dapat berkontribusi untuk mendiagnosis stadium lanjut dan kelangsungan hidup jangka panjang yang tidak berkualitas.
"Melihat fenomena keterlambatan diagnosa pasien kanker paru, diperlukan kesadaran masyarakat untuk menyadari gejala sejak dini dan berkonsultasi kepada tenaga medis untuk meningkatkan keberhasilan proses penyembuhan. Ditambah lagi, langkah pengendalian penyakit kanker paru di Indonesia memerlukan adanya sinergi kerjasama yang baik dari seluruh lapisan masyarakat." ujar dr. Niken Wastu Palupi, MKM, selaku Kepala Subdirektorat Penyakit Kanker dan Kelainan Darah, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI.
(Kenali Tanda-tanda Penyakit Serius Seperti Serangan Jantung, Salah Satunya Adalah Sesak Napas)
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |