Laporan Wartawan Grid.ID, Afif Khorul Muttaqin
Grid.ID - Kekacauan dan perang tengah melanda Ghouta, Suriah, orang-oarang bertarung dengan mengangkat senapannya.
Namun pemandangan anak-anak yang bertahan hidup dengan mencari udara segara ini justru lebih menyayat hati.
Dilansir Grid.ID melalui Dailymail, pada artikel yang tayang (7/3/2018), beberapa anak terpaksa bernapas menggunakan topeng gas.
Mereka mencari udara segar, pasca serangan dengan menggunakan gas kimia di daerah tersebut.
(BACA: Di Tengah Perang di Suriah, Pemandangan Menyayat Hati Ini Berhasil Diabadikan)
Anak-anak tersebut dengan polosnya menangis dan menggengam erat ibu jari mereka saat perawat memberi mereka pertolongan.
Sebelum insiden ini terjadi, konvoi besar telah dikerahkan dan menyebabkan 30 orang dan termasuk 15 anak-anak harus dievakuasi.
Sekitar 19 korban meninggal, namun belum diketahui korban dari serangan gas kimia.
Observatorium tersebut mengknfirmasi laporan media sosial warga sipil yang dirawat di rumah sakit karena kesulitan bernapas.
(BACA: Rekaman Video Bocah Diduga Korban Perang Suriah Bikin Pilu)
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia membawa sekitar 760 warga sipil yang terbunuh sejak serangan tersebut dimulai, termasuk setidaknya 170 anak-anak.
Akibat insiden tersebut, Dewan Hak Asasi Manusia PBB memerintahkan penyidik untuk memeriksa kekerasan yang menggunakan senjata berat.
Mereka mengutuk tindakan pemboman udara tanpa pandang bulu terhadap warga sipil dan dugaan penggunaan senjata kimia di Ghouta Timur.(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |