Grid.ID - Andria Zafirakou, seorang guru asal Inggris memenangi penghargaan tahunan, Global Teacher Prize 2018, dengan hadiah satu juta dollar AS, atau hampir senilai Rp 14 miliar.
Perempuan ini mengalahkan 30.000 pesaing dari 170 negara, dan berhasil tampil di podium kehormatan dalam acara penganugerahan yang digelar di Dubai, Minggu (18/3/2018).
"Untuk para pelajar di seluruh dunia, saya mengatakan, bagaimana pun kondisi kalian, apa pun yang kalian hadapi, sadarilah bahwa kalian tetap memiliki potensi untuk sukses."
"Kalian tetap bisa menggapai mimpi, dan itu tetap menjadi hak yang tak dapat dirampas oleh siapa pun juga," kata Andria Zafirakou kala memberikan sambutan di acara penganugerahan itu.
Andria Zafirakou menerima penghargaan dalam upacara yang dihadiri pula oleh Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore, Tony Blair, dan pembalap Formula 1, Lewis Hamilton. Laman ITV.com, memberitakan, Andria Zafirakou mengabdi sebagai guru di sebuah sekolah di tengah lingkungan termiskin di Inggris, Alperton Community School di Brent, London.
Murid di sekolah itu datang dari beragam latar belakang, ada 130 bahasa yang digunakan di tengah komunitas miskin tersebut.
Pihak Alperton Community School mengatakan kepada ITV London pada bulan Februari lalu, kesuksesan Zafirakou berasal dari akar yang dalam dengan beragam komunitas lokal di daerah itu.
Zafirakou belajar bagaimana mengucapkan salam dalam 35 bahasa untuk digunakan di sekolah tersebut.
Misalnya, salam dalam bahasa Gujarati, Hindi, Tamil, dan Portugis. Hal ini dilakukannya untuk mengandeng para orangtua agar merasa diterima dan ikut disertakan dalam pendidikan tersebut.
Andria Zafirakou adalah guru seni dan tekstil, yang masuk dalam persaingan 10 besar sebelum terpilih sebagai penerima penghargaan tersebut.
Dengan penghargaan ini, Zafirakou menjadi guru asal Inggris pertama yang menerima penghargaan tersebut.
Tak hanya menyapa para murid di gerbang sekolah, dan mengajar di ruang kelas, Zafirakou pun tak ragu untuk bekerja sama dengan polisi demi memastikan keselamatan murid-muridnya.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka