Grid.ID - Alam semesta masih menyimpan misteri yang belum diketahui oleh manusia.
Seperti halnya perdebatan alien ada atau tidak juga masih merupakan teka-teki yang belum terjawab.
Salah satu misteri di alam semesta baru-baru ini ada yang terpecahkan.
Misteri yang terpecahkan itu tentang fakta planet Uranus.
Uranus merupakan planet urutan ketujuh dari matahari.
Uranus merupakan planet terbesar keempat di tata surya bima sakti.
Nama Uranus sendiri diambil dari nama seorang dewa dalam Mitologi Yunani Kuno, yakni Uranus si Dewa Langit.
Planet Uranus merupakan planet pertama yang ditemukan manusia pada zaman modern.
Menurut para ahli astronom permukaan Uranus diselimuti es abadi sehingga suhu disana sangat dingin.
Gara-gara es itu pula planet Uranus jika dilihat dari jauh berwarna biru keputihan.
Lina Medina, Balita Usia 5 Tahun yang Sudah Mempunyai Anak
Tapi ada fakta menarik yang membuat para imuwan dan astronom terkejut konyol.
Komposisi atmosfer Uranus ternyata terdiri dari amonia dan hidrogen sulfida.
Senyawa ini sama dengan kandungan gas yang ditemukan dalam perut manusia dan jika keluar melalui anus maka kita sebut dengan kentut.
Gas amonia dan hidrogen sulfida ini berbau seperti telur busuk, hampir sama dengan bau belerang di gunung berapi.
"Kami sudah pasti mendeteksi keberadaan gas hidrogen sulfida di atas atmosfer utama Uranus." kata Profesor Patrick Irwin, dari Universitas Oxford.
"Kami akhirnya memiliki deteksi yang lebih pasti dari apa atmosfer itu dibuat. Ini berarti bahwa di Uranus berlimpah zat sulfur yang sangat besar lebih besar daripada nitrogen." tambahnya.
Lantas sekuat apa bau busuk seperti kentut itu di planet Uranus?
Bayangkan saja jika kalian pergi ke Tangkuban Prahu di Jawa Barat yang bau amonia dan hidrogen sulfidanya saja sudah menyengat hidung, maka di Uranus baunya tiga puluh kali lipat dari itu.
Jika bau amonia dan hidrogen sulfida di Uranus sampai tercium oleh hidung manusia maka bisa menyebabkan kelesuan dan pusing mendadak karena kurangnya pasokan oksigen ke paru-paru.
Itu baru efek ringannya, jika kelamaan menghirupnya maka bisa nyawa melayang.
Bukan hanya itu, dengan diketahui adanya zat amonia dan hidrogen sulfida di Uranus maka para ilmuwan bisa mendapatkan gambaran pasti bagaimana planet Uranus terbentuk.
Ilmuwan berpendapat bahwa dengan adanya amonia dan hidrogen sulfida di Uranus membantu planet itu 'merapatkan' kerak-kerak planet yang tak stabil disana sehingga memungkinkan untuk membentuk suatu lapisan solid sehingga dapat menjadi sebuah planet.(*)
Source | : | ilfscience |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |