Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID- Dead Zone atau Zona Kematian adalah daerah hipoksia atau daerah rendah oksigen yang berada di lautan dan danau besar.
Zona ini muncul karena pencemaran yang berlebihan dari aktivitas manusia ditambah dengan faktor-faktor lain yang menghabiskan oksigen.
Sehingga tak ada cukup oksigen yang diperlukan untuk mendukung sebagian besar kehidupan di bawah laut.
Sebuah Dead Zone berukuran luas telah ditemukan di Laut Arab.
70 Tahun Berpisah Akibat Perang Arab-Israel Kakak Beradik ini Kembali Bertemu di Lebanon
Tak tanggung-tanggung, ukurannya bahkan lebih luas dari negara Skotlandia.
Para ilmuwan mengatakan situasi Dead Zone yang ditemukan lebih buruk dari yang ditakuti.
Dilansir Grid.ID dari artikel terbitan The Independent tanggal 27 April 2018, Zona Kematian tersebut ditemukan oleh robot yang menjelajahi Laut Arab.
Ilmuwan khawatir dengan temuan tersebut karena hampir tak ada oksigen di Teluk Oman.
Teluk Oman adalah teluk yang menghubungkan Laut Arab dengan Selat Hormuz di Timur Tengah .
Dalam wilayah itu, hampir sama sekali tak ada kehidupan.
Ilmuwan menggambarkan lokasi yang mereka temukan sebagai Zona Kematian yang luas dan terus berkembang.
Peneliti utama yang memimpin penelitian adalah Dr Bastien Queste, dari Fakultas Ilmu Lingkungan Universitas East Anglia.
Setelah Serangan Amerika dan Sekutu ke Suriah, Beredar Meme Tak Biasa di Sosial Media Arab
Penelitian ini bekerja sama dengan Universitas Sultan Qaboos Oman dan diterbitkan dalam Jurnal Geophysical Research Letter.
Dr Bastien mengatakan: "Lautan mematikan. Tentu saja semua ikan, tumbuhan laut dan hewan lain membutuhkan oksigen, sehingga mereka tidak dapat bertahan hidup di sana".
"Ini masalah lingkungan yang nyata, dengan konsekuensi yang mengerikan bagi manusia yang juga bergantung pada lautan untuk makanan dan bekerja," lanjutnya.
Tim peneliti menyebarkan dua robot Seaglider di Teluk Oman selama delapan bulan.
Tujuannya untuk menggambarkan tingkat oksigen di bawah air.
Daerah sekitar Teluk Oman sebelumnya tidak dapat diakses oleh peneliti.
Alasannya, karena ada aktivitas bajak laut dan ketegangan geopolitik.
Robot glider merupakan robot penyelam seperti manusia yang berukuran kecil.
Bak Putri dari Arab, Begini Pesona Kecantikan Kartika Putri Saat Pemotretan!
Semua data yang diperoleh dikomunikasikan melalui satelit.
Robot ini mampu menjangkau kedalaman hingga 1.000 meter dan mencakup area yang mencakup ribuan mil.
"Laut Arab adalah zona mati terbesar dan paling tebal di dunia.
Tapi sampai sekarang, tidak ada yang benar-benar tahu betapa buruk situasinya.
Black Panther, Film Pertama yang Tayang di Arab Saudi Setelah 35 Tahun
Karena pembajakan dan konflik di daerah itu telah membuat terlalu berbahaya untuk mengumpulkan data.
Kami hampir tidak memiliki data yang dikumpulkan selama hampir setengah abad karena betapa sulitnya mengirim kapal ke sana.
Penelitian kami menunjukkan bahwa situasinya sebenarnya lebih buruk daripada yang ditakuti," ujar Dr Bastien.
Zona Kematian secara alami dapat terjadi antara 200 dan 800 meter di beberapa bagian dunia.
Di Arab Saudi, Mengintip Ponsel Milik Suami atau Istrinya Akan Dihukum
Namun tim peneliti menemukan yang terjadi di Teluk Oman sebagai suatu hal yang mengkhawatirkan.
Simulasi komputer menunjukkan masalah semakin memburuk.
Dengan penurunan oksigen lebih lanjut dan memperluas zona kematian.(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | The Independent |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |