Grid.ID - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, penyelengaraan dan hasil prestasi di Asian Games 2018 akan menjadi salah satu tolak ukur pemerintahan Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, pemerintah ingin prestasi atlet maksimal.
"Kami berusaha keras sepenuhnya ini minimum 10 besar lah (peringkat RI di Asian Games 2018)," ujar Kalla usai meninjau venue cabang olahraga layar di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (26/4/2018).
Menurut Wapres, dibandingkan dengan gelaran Asian Games 2014, target minimal 10 besar sudah lebih tinggi.
Sebab, pada pesta olahraga negara se-Asia di Incheon, Korea Selatan pada 4 tahun lalu, RI hanya menduduki peringkat ke-17.
Pada saat itu, kontingen atlet Indonesia hanya mengoleksi 4 medali emas, 5 medali perak, dan 11 medali perunggu. Sementara peringkat 10 ditempati oleh Qatar dengan 10 emas dan 4 perunggu.
Adapun juara umum Asian Games 2014, yaitu China. Negeri Tirai Bambu itu mengantongi 151 emas, 108 perak, dan 83 perunggu.
"Dulu kita hanya dapat 4 medali emas Asian Games di Korea. Sekarang (Asian Games di Indonesia) targetnya tentu lebih besar," kata Wapres.
Saat ini, tuturnya, sebagain besar atlet di berbagai cabang olahraga telah melakukan pelatnas dan try out ke luar negeri.
Program ini ada di bawah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Sementara itu, beberapa venue Asian Games 2018 masih dalam proses pembangunan.
Bahkan, jelang empat bulan gelaran pesta olahraga negara Asia itu, ada venue yang pengerjaannya baru 50 persen.
Meski begitu, Jusuf Kalla meyakini pembangunan atau renovasi semua venue cabang olahraga Asian Games 2018 akan rampung tepat waktu.