Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.
Grid.ID - Suku Aztec adalah sebutan untuk kaum yang mendiami Amerika Tengah, tepatnya di sentral Meksiko.
Sejak ratusan tahun tahun lalu suku Aztec sudah terkenal dengan berbagai macam mitologinya yang menyeramkan.
Suku ini juga dikenal memiliki peradaban paling maju.
Banyak sekali peninggalan suku Aztec yang jadi incaran para arkeolog dan kolektor benda antik.
(BACA JUGA: Gara-gara Durian, Ratusan Pengunjung Perpustakaan Melbourne Dievakuasi)
Contohnya saja Death Whistle alias seruling kematian.
Ini adalah sebuah alat yang digunakan suku Aztec untuk mengumumkan peristiwa-peristiwa penting.
Seruling kematian biasanya terbuat dari tengkorang hewan atau manusia.
Beberapa bagian tengkorang itu diberi lubang agar bisa menghasilkan suara yang nyaring.
(BACA JUGA: Intip 5 Gaya Ayla Dimitri, Fashion Stylist yang Kreatif dan Fashionable!)
Namun, beberapa ahli ada juga yang menemukan seruling kematian suku Aztec yang terbuat dari kayu.
Suara seruling ini tajam, melengking dan tidak enak didengar.
Menurut arkeolog bernama Roberto Velazquez, seruling kematian erat kaitannya dengan kabar kematian.
Ya, instrumen ini biasanya digunakan untuk mengabarkan berita kematian, eksekusi mati dan pengiring ritual pengorbanan manusia untuk para dewa.
(BACA JUGA: Kisah Haru Briptu Nova, Tak Bisa Hadir dan Menangis Saat Saksikan Video Pernikahannya di Layar Laptop)
Masih menurut Roberto, seruling ini juga terkadang digunakan sebagai alat penanda perang.
Suaranya yang nyaring sekaligus mendayu-dayu memang selalu berhasil membuat semua orang merinding.
Termasuk oleh musuh suku Aztec yang siap menyerang dalam perang.
Dari hasil risetnya, Roberto juga menyimpulkan bahwa suku Aztec percaya seruling kematian punya kekuatan magis untuk menyembuhkan luka akibat perang.
(BACA JUGA: Gempita dan Gisella Anastasia Naik Delman, Netizen Malah Salfok sama Ekspresi Sang Kusir!)
Pada tahun 1999, sebuah tim arkeolog berhasil menemukan tengkorak manusia yang terkubur di bawah reruntuhan kuil dewa angin berusia 650 tahun.
Jasad tersebut terlihat menggenggam sebuah seruling yang diduga sebagai seruling kematian.
Arnd Adje Both, seorang ahli dalam arkeologi musik pra-Hispanik, adalah orang yang pertama meniup seruling kematian yang ditemukan di bawah kuil dewa angin itu.
Setelah seruling asli diamankan, arkeolog Roberto Velazquez kemudian membuat replikanya.
(BACA JUGA: Hotman Paris Kaget Dengar Kumalasari Habiskan Miliaran Rupiah Demi Rombak Tubuh Seperti Barbie)
Seruling buatan Roberto terbuat dari kayu dan dibentuk mirip seperti aslinya.
Penasaran seperti apa bunyinya?
Simak cuplikan video berikut.
(*)
Armand Maulana Kapok Cipika Cipiki dengan Perempuan, Buntut Perseteruan Dewi Gita dan Dewi Perssik
Source | : | curiosity.com |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |