Grid.ID - Kerusuhan di rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada Selasa (8/5/2018) malam menyimpan cerita sedih.
Total ada 6 korban tewas pada kerusuhan ini.
Dari 6 korban tersebut 5 di antaranya adalah anggota polisi dan 1 narapidana terotris.
Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas (19), satu dari kelima anggota Polri korban tewas dalam insiden kerusuhan di Mako Brimob.
(BACA JUGA : Iptu Sulastri, Polwan yang Disandera dan Mendapat Perlakuan Keji Napi Teroris Saat Kerusuhan Mako Brimob )
Tak ada yang menyangka Wahyu akan berpulang beberapa hari sebelum hari ulang tahunnya.
Jenazah wahyu tiba di rumah duka Dusun Kebayeman RT 2 RW 2 Desa Kamulyan, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, Jawa Tengah dengan diantar oleh mobil ambulan RS Polri.
Dari pantauan di lokasi, kedatangan jenazah langsung disambut isak tangis dari keluarga dan kerabat.
Ibunda Wahyu, Surati (53) mengungkapkan pesan terakhir yang disampaikan oleh anaknya.
(BACA JUGA : Beredar Foto Pasca Kerusuhan di Mako Brimob, Netizen Salah Fokus dengan Tumpukan Senjata )
Surati yang merasa terpukul atas kepergian anak bungsunya itu menjelaskan, sebelum meninggal Briptu Wahyu mengirimkan pesan melalui WhatsApp.
"Terakhir Whatsapp saya tanggal 5 April, ngucapin selamat ulang tahun. Dia cerita kalau seneng ditempatkan di Mabes Polri," kata Surati dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Kamis (10/5/2018).
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |