Laporan Wartawan Grid.ID, Anggerhana Denni
Grid.ID – Adanya ojek atau pun taksi online memudahkan kehidupan banyak orang.
Terlebih bagi yang sangat sibuk atau pun sedang 'mager' (malas gerak).
Setelah menggunakannya, pengguna jasa online akan diminta menuliskan penilaian tentang servis yang diberikan.
(Pilu, Tanggal Pernikahan Pasangan Ini Berubah Menjadi Hari Pemakaman, Begini Penyebabnya)
Penilaian yang diberikan biasanya menggunakan skala bintang 1 hingga bintang 5.
Tak hanya itu saja, pengguna ojek online bisa juga memberikan penilaian mereka dengan menuliskan komentar.
Penilaian atau review seharusnya dituliskan sesuai dengan pelayanan yang diberikan.
(Soal Pernikahan, Cinta Laura Belum Mau Mikirin)
Tentu saja harus fair ya.
Jika memang pelayanan yang diberikan baik, maka review yang diberikan pun seharusnya positif.
Begitu pun sebaliknya.
(Gara-gara Sertifikat Lomba Penumpang Tertinggal, Pengemudi Taksi Online Dinonaktifkan)
Namun, kejadian tidak mengenakkan terjadi di Tiongkok.
Dianggap memberikan pelayanan yang tidak memuaskan, seorang penumpang taksi online memberikan ulasan negatif.
Sayang, pengemudi tersebut tidak terima dengan perlakuan penumpangnya.
(Enggak Banyak yang Tahu, Ternyata Daun Kelor Juga Bermanfaat untuk Kecantikan)
Lalu, dia pun memaksa penumpang itu untuk menghapus review buruk yang diberikannya.
Ia memerintahkan untuk menuliskan review positif dengan paksa.
Bukan hanya memaksa, pengemudi taksi online yang diketahui bernama Didi Chuxing itu juga menodongkan pisau ke arah penumpangnya.
(Olahraga Ini Mampu Mengurangi Depresi, Ini Buktinya...)
Setelah melakukan apa yang diperintahkan, pengemudi tersebut membiarkan penumpangnya tersebut pergi.
Nasib malang tak bisa dihindari, ternyata peristiwa tersebut berhasil direkam oleh seorang pejalan kaki.
Akhirnya, polisi berhasil menangkap sopir taksi online yang mengancam penumpang menggunakan pisau.
Pihak yang berwajib pun kini tengah menyelidi kasus yang terjadi di kota Guangdong, Zhaoqing tersebut.
Kasus ini bukan merupakan satu-satunya di negeri Tirai Bambu itu.
Ketatnya kompetisi di bidang jasa online mendorong beberapa orang terpaksa melakukan 'persaingan tidak sehat'.
(Dikunjungi Rafathar, Begini Tampilan Kamar Baru Gempita yang Dominan dengan Warna Pink)
Sebelumnya, tepatnya pada bulan Desember, sebuah vendor di Tiongkok sengaja melakukan perjalanan sejauh 860 km untuk menghajar pelanggan yang telah mengajukan keluhan terhadapnya.
Begitu ketatnya persaingan disana ya, sampai-sampai mereka nekat melakukan apa saja untuk bisa terus bertahan.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | shanghaiist |
Penulis | : | Anggerhana Denni Rahmawati |
Editor | : | Anggerhana Denni Rahmawati |