Grid.ID - Setidaknya ada 100 pohon bambu di rumpun bambu Arashiyama yang terkenal di Kyoto ditemukan dirusak dengan ukiran dalam alfabet Inggris, Tiongkok dan Korea.
Hutan rumpun bambu yang terletak di pinggiran barat ibu kota kuno Jepang Kyoto adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dan merupakan salah satu objek wisata yang paling banyak difoto.
Menurut Takayuki Suzuki, pengelola hutan bambu Arashiyama, perilaku yang tidak bertanggung jawab seperti itu dapat membahayakan pohon-pohon lain di hutan.
"Pohon bambu dihubungkan oleh akar mereka dan jika satu dirusak, pohon lain juga akan terpengaruh. Dalam situasi seperti itu tidak akan ada pilihan lain selain menebang pohon bambu untuk melindungi seluruh hutan. Tolong hentikan perilaku seperti itu," ujarnya yang dikutip dari kantor berita NHK.
Baca juga : Daimaru Departement Store, Tujuan Wisata Belanja Tertua dan Ikonik di Jepang!
Sebagai tanggapan atas vandalisme tersebut, pemerintah kota Kyoto akan memasang pemberitahuan dalam berbagai bahasa untuk memperingatkan wisatawan agar tidak merusak pepohonan bambu.
Selain itu, pemerintah kota Kyoto juga akan mempertimbangkan untuk meningkatkan ketinggian pagar untuk melindungi pepohonan dengan lebih baik.
Hutan Arashiyama terkenal dengan pohon-pohon bambu yang menjulang tinggi dan menarik banyak wisawatawan domestik maupun internasional karena akses masuknya gratis selama tiga tahun yang lalu.
Pemerintah kota Kyoto mengatakan telah mengamati pohon-pohon yang dirusak sejak Februari 2018.
Jumlah pohon yang dirusak semakin lama semakin meningkat pesat sejak tahun lalu.
Wisatawan diduga telah menggunakan benda tajam seperti pisau lipat untuk mengukir nama, inisial, atau pesan di pohon-pohon bambu.
Baca juga : 5 Keunikan Fukuoka, Kota Pelabuhan Jepang yang Dipenuhi Wisatawan Korea Selatan
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya