Grid.ID - Setelah menanti sekitar 15 tahun, Bandara Internasional Jawa Barat ( BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, resmi beroperasi.
Peresmian pengoperasian BIJB Kertajati tersebut ditandai dengan pendaratan pertama (historical landing).
Pesawat kepresidenan yang ditumpangi Presiden Joko Widodo mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat ( BIJB) di Kertajati, Majalengka, Kamis (24/5/2018) pagi.
Pendaratan pesawat tersebut menandai telah resminya BIJB beroperasi.
"Alhamdulliah sudah kita saksikan pendaratan resmi yang pertama pesawat turun di Bandara Internasional Kertajati setelah kemarin ada percobaan-percobaan yang dilakukan," ujar Jokowi dalam sambutannya yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Baca juga : Mendarat di Bandara Kertajati, Pesawat Kepresidenan RI Disambut Tradisi Water Salute, ini Makna Dibaliknya
Jokowi berharap bandara ini bisa melayani masyarakat yang ingin ke Jawa Barat dan bisa meningkatan perekonomian masyarakat Jawa Barat.
Jokowi menambahkan, pembangunan bandara ini bisa menjadi proyek percontohan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku bangga sekaligus bahagia karena impian masyarakat Jabar memiliki bandara internasional terwujud.
Dibalik seremonial peresmiaannya, ada 7 fakta unik terkait Bandara Internasional Jawa Barat ( BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jabar.
1. Digagas dua gubernur
Bandara Kertajari lahir dari tokoh dan masyarakat Jabar, maka bandara ini dimiliki masyarakat oleh BUMD Pemprov Jabar.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat periode 2003-2008 Danny Setiawan.
Baca juga : Fasilitas Terbaru Bandara Internasional Dubai, Manjakan Penikmat Film
Danny menjadi salah seorang penggagas BIJB.
"Saya harus sebut, tentu secara khusus Pak Danny Setiawan sebagai gubernur Jabar sebelumnya dan teman-teman dari Kadin Jabar," kata Aher yang dikutip Kompas.com.
2. Sempat diambil oleh pemerintah pusat
Dalam perjalanannya sekitar 15 tahun, banyak catatan penting dalam pembangunan Bandara Kertajati, seperti sempat diambil alih pengelolaannya oleh pemerintah pusat pada awal 2016.
Namun, pada September 2016, pembangunan dan pengelolaan BIJB batal diambil alih sepenuhnya oleh pemerintah pusat.
Pelaksanaan pembangunan saat itu kembali dilimpahkan kepada Pemprov Jawa Barat serta PT BIJB.
Keputusan dikembalikannya pengelolaan BIJB dari pemerintah pusat kepada Pemprov Jabar muncul setelah pergantian Menteri Perhubungan saat itu.
Baca juga : Inilah 5 Rute yang Dilayani Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati Saat Mudik Lebaran 2018
3. Dikelola BUMN dan BUMD
BIJB menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang pengelolaannya dilakukan BUMN (PT Angkasa Pura II) dan BUMD (PT BIJB, BUMD milik Pemprov Jabar).
Pada 22 Januari 2018, Pemprov Jabar membuat Kesepakatan dengan PT Angkasa Pura II untuk pengelolaan BIJB di Gedung Negara Pakuan.
4. Penerbangan Haji
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Bandara Kertajati akan menjadi embarkasi haji antara menyusul daya dukung landas pacu bandara yang belum bisa mengakomodasi pesawat berbadan lebar.
Budi menjelaskan, format embarkasi antara dilakukan seperti halnya di Bandara Radin Inten II Bandar Lampung.
Meski hanya menjadi embarkasi haji sementara, secara teknis Kementerian Perhubungan telah memastikan kesiapan bandara tersebut.
Baca juga : Segera Diresmikan oleh Jokowi, Inilah Penampakan Bandara Internasional Jawa Barat
5. Menambahan panjang landas pacu
Panjang landasan pacu bandara itu akan ditambah menjadi 3.200 meter pada Juli 2018 mendatang dan ditargetkan rampung enam bulan.
Dengan penambahan landas pacu, bandara Kertajati bisa melayani operasional pesawat sipil terbesar di dunia seperti Airbus A380, Boeing B 747, maupun B 777.
Saat ini, panjang landasan pacu baru 2.500 meter sehingga memang belum bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 yang biasa digunakan untuk penerbangan haji.
Nantinya, Garuda Indonesia akan mengangkut jemaah haji dengan Airbus 330 sampai ke Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga : Detik-Detik 2 Pesawat Bertabrakan di Bandara Turki, Ekornya Pun Patah
6. Bandara terbesar kedua di Indonesia
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB)Kertajati disebut sebagai bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Adapun luas lahan BIJB mencapai 1.800 hektar.
Bandara ini mulai dibangun pada 2014 dengan pembangunan runway (landas pacu) sepanjang 2.500 meter x 60 meter dan paralel taxiway sepanjang 2.750 meter x 25 meter yang sudah selesai dibangun pada akhir 2017.
Bandara ini juga mempunyai apron seluas 397.890 meter persegi yang dapat menampung 10 parking stand pesawat jet narrow body.
Baca juga : Inilah 16 Maskapai Penerbangan Internasional yang Beroperasi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
7. Akses menuju bandara
Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat telah menyiapkan aksesibilitas transportasi menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) berupa Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dari Bandung ke Indramayu atau sebaliknya.
Rute itu menempuh Bandung-Sumedang-Kadipaten-Kertajati-Indramayu.
Selain tol, telah juga disiapkan akses non tol yang menghubungkan jalur arteri Kabupaten Majalengka. (*)
Nasib Daro Seri Vida, Crazy Rich Malaysia, Terlilit Utang Rp 3,7 Miliar sampai Barang-barang Mewahnya Disita