Grid.ID - The People's Princess, 'Putri Semua Orang' memang patut disematkan kepada mendiang Lady Diana.
Semasa hidupnya Lady Diana kerap melakukan kegiatan sosial.
Diana yang merupakan bangsawan trah Spencer dan bergelar Princess of Wales bahkan sampai menentang penggunaan ranjau darat.
Putri kerajaan Inggris ini mempunyai tatapan yang malu-malu namun berjiwa kuat layaknya pahlawan perempuan Prancis, Jeanne d'Arc.
Ada sepenggal kisah menarik ketika Lady Diana berkunjung ke Tanah Air.
Pada bulan November 1989 Lady Diana berkunjung ke Indonesia.
Kunjungannya itu amat menyedot perhatian rakyat Indonesia.
Dalam kunjungan itu,Lady Diana menyempatkan datang ke Rumah Sakit Kusta Sitanala di Banten.
Lady Diana kemudian tanpa ragu duduk di tempat tidur penderita kusta disana.
BACA : Berat Peti Mati Lady Diana Mencapai 250 Kilogram, Ini Isi Didalamnya Selain Jenazah
Ia juga tak ragu berjabat tangan dengan pasien penderita kusta yang dirawat di RS Sitanala.
Lad Day juga tanpa ragu menyentuh perban pembungkus luka pasien disana.
Padahal para pejabat yang mendampingi Lady Diana sempat melarang putri Inggris itu melakukan hal demikian.
"Selalu menjadi perhatian saya untuk menyentuh penderita kusta, mencoba menunjukkan dalam tindakan sederhana bahwa mereka tak pantas dicaci, dan tak pula kita perlu merasa jijik," ujar Diana seperti dikutip dari Leproy Mission.
Aksinya ini langsung mendapat pujian luas oleh khalayak.
Juga Lady Diana menepis anggapan saat itu bahwa penyakit kusta mudah menular, sebuah tindakan yang benar karena penyakit kusta tidak mudah menular dan 95 persen penduduk mempunyai kekebalan alami terhadap penyakit ini.
Bahkan di Indonesia saat itu penderita kusta dianggap terkena kutukan maka mereka akan dikucilkan dari kehidupan sosial.
Berkat kepeduliannya terhadap penderita kusta maka sebuah badan sosial pemerhati kusta bernama The Leprosy Mission meminta Lady Diana untuk menjadi Patron/Tokoh Suri Tauladan dalam memerangi kusta.
Diana kemudian menerima tawaran tersebut dan sejak tahun 1990 ia keliling dunia untuk mengunjungi berbagai rumah sakit kusta.
Lady Diana juga menunjukkan kasih sayangnya serta perhatiannya terhadap para penderita HIV/AIDS di seluruh dunia.
Namun bakti sosialnya ini sempat membuat sang mertua, Ratu Elizabeth II marah bukan kepalang.
Sang Ratu menentang kelakuan nekat menantunya itu bersinggungan langsung dengan pasien penderita kusta dan HIV/AIDS.
Ia meminta Lady Diana untuk melakukan kegiatan sosial dan amal yang lebih 'aman.'
Lady Diana tak peduli dengan larangan dari sang Ratu tersebut.
Ia malah balik menanggapi kritikan Ratu Elizabeth II dan mengungkapkan kekecewaannya.
Pengawal Diana, Ken Wharfe mengungkapkan kekecewaan Lady Diana saat itu.
"Setelah Lady Diana kembali dari menemui Ratu dan terlihat murung, aku bertanya kepadanya, 'Apa yang terjadi?' dan ia menjawab, 'Ratu tak suka aku terlibat dengan AIDS dan kusta, dan malah bertanya kepadaku mengapa kamu tak terlibat dengan sesuatu yang lebih menyenangkan?' kata Wharfe.
"Diana marah karena Ratu tak dapat melihat apa yang ia lakukan. Lady Diana merasa anggota keluarga kerajaan harus terlibat dalam kampanye untuk menemukan obat AIDS," tutur Wharfe seperti dikutip dari The Telegraph.
Lady Diana Spencer memang lebih dari seorang Putri Kerajaan. Kharismanya, keteladanannya dan kepeduliannya kepada sesama patut dijadikan contoh bagi seluruh anggota kerajaan Inggris.
(Seto Aji/Grid)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | The Telegraph,The Leprosy Mission |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |