Grid.ID - Yakuza, Gengster yang dikenal keji dan bergelimang harta, kini tengah mengalami kesulitan ekonomi yang luar biasa.
Kesulitan ekonomi yang merundung anggota gengster yang terkenal dengan tato disekujur tubuhnya tersebut mendorong mereka untuk menjadi pencuri buah-buahan dan juga teripang.
Hasil curian itu kemudian akan dijual ke toko atau pedagang pasar yang tidak terlalu banyak bertanya.
Memiliki reputasi sebagai bandit serta kesediaan mereka untuk membuat onar.
Dahulunya Yakuza menghasilkan uang dari melakukan pemerasan, perjudian ilegal, prostitusi, dan transaksi obat-obatan terlarang.
Namun kini keadaan menjadi lebih sulit bagi mereka karena kebijakan negara yang memberantas kriminalitas.
(Baca Juga : Pelihara 5 Ekor Ikan Predator, Masudin Habiskan Rp 200 Ribu Perhari )
Minimnya keterampilan kerja dan catatan kepolisian juga menyulitkan para anggota Yakuza.
Ini membuat mereka memilih untuk melakukan pencurian saja.
Keanggotaan dari berbagai kelompok dunia bawah Jepang menurun ke titik terendahnya hingga 34.500 pada tahun 2017.
Menurut Badan Kepolisian Nasional, itu adalah data statistik yang menunjukkan jumlah terendah selama 13 tahun terkahir jika dikompilasikan dengan data tahun 1958.
Di seluruh Jepang, keanggotaan Yakuza turun sekitar 4.600 dari tahun sebelumnya.
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |