Kini bayang-bayang krisis moneter 98 malah menghinggapi Malaysia di tahun 2018 yang seharusnya memberi angin segar kemajuan perekonomian negara-negara ASEAN.
Utang sebesar 1087 triliun ringgit mengakibatkan segalanya terlihat buruk bagi Harimau Malaya, maka telinga rakyat Malaysia kini saban hari dijejali berita korupsi pejabat dan utang negara pasca rezim Najib Razak.
Bahkan anggota parlemen dan warga Malaysia 'urunan' untuk membantu meringankan utang negara.
Seperti sudah jatuh masih tertimpa tangga, Menteri Pertahanan Malaysia Haji Mohamad bin Sabu atau yang lebih dikenal sebagai Mat Sabu membeberkan bobroknya aset angkatan udara Malaysia (TUDM) karena krisis yang mendera negaranya.
Seperti dikutip dari The Star, Jumat (3/8) Mat Sabu membeberkan jika dari 28 jet tempur yang terdiri 18 Sukhoi Su-30MKM Flanker dan 10 MiG-29 Fulcrum milik TUDM hanya 4 buah saja yang bisa terbang.
Hal ini disampaikan oleh Mat Sabu ketika berada di rapat Parlemen Kerajaan, Selasa 31 Juli 2018 lalu.
"Hanya empat dari 28 jet tempur Sukhoi yang dapat operasional dengan baik," kata Mat Sabu.
Mat Sabu juga mengatakan jika TUDM tidak bisa mempertahankan kelayakan pesawat jet sehingga banyak yang tak bisa terbang.
Mat Sabu menambahkan jikalau Kementerian Pertahanan yang dipimpinnya telah menghentikan kontraktor yang dikontrak oleh pemerintah Najib Razak sebelumnya karena dinilai tidak becus merawat Sukhoi Malaysia.
Sebagai gantinya Mat Sabu akan mempekerjakan kontraktor lokal.
Cukup mengherankan memang lantaran di Malaysia sendiri ada Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) Sukhoi yang harusnya bisa merawat jet tempur tercanggih TUDM itu agar layak terbang.
Hal ini lantas berimbas pada tingkat kesiapsiagaan operasional pesawat tempur (Readiness)TUDM yang rendah sehingga tidak dapat menanggulangi ancaman musuh aspek udara.
Keadaan yang sama pernah dialami oleh Indonesia saat TNI AU terpaksa mengkanibalisasi suku cadang F-16 karena di embargo oleh Amerika Serikat setelah era Orde Baru
Namun sekarang tingkat readiness TNI AU terbilang tinggi dikawasan Asia Tenggara, jelas mengungguli Malaysia.(Seto Aji/Grid.ID)
Bukan Mulan Jameela, Dul Jaelani Anggap Sosok ini Sebagai Ibu Kedua Setelah Maia Estianty
Source | : | the star |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |