Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID - Nusa Tenggara Barat memasuki masa tanggap darurat selama tujuh hari pascagempa.
Seperti diketahui, Lombok diguncang gempa bumi 6.4 skala richter pada 29 Juli 2018.
Meski telah 5 hari berlalu, hingga Sabtu (4/8/2018), tercatat sebanyak 564 gempa susulan mengguncang Lombok.
Hal ini seperti dikutip Grid.ID dari dari unggahan Twitter Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
BACA JUGA: Kemendikbud Dirikan Sekolah Darurat untuk Siswa Korban Gempa di Lombok
Lewat akun @Sutopo_PN, pada 4 Agustus 2018, ia membagikan sebuah postingan.
Jalur pendakian Gunung Rinjani Lombok masih ditutup. Pendaki dan wisatawan dilarang naik. Gempa susulan terus terjadi. Sudah 564 kali gempa susulan hingga 4/8/2018 pagi. Status Gunung Rinjani Waspada (level 2). Radius 1,5 km dari Gunung Barujari daerah yang berbahaya. pic.twitter.com/9P3DZfAihz
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 4 Agustus 2018
"Jalur pendakian Gunung Rinjani Lombok masih ditutup. Pendaki dan wisatawan dilarang naik. Gempa susulan terus terjadi. Sudah 564 kali gempa susulan hingga 4/8/2018 pagi. Status Gunung Rinjani Waspada (level 2). Radius 1,5 km dari Gunung Barujari daerah yang berbahaya," tulis @Sutopo_PN.
Sutopo menulis bahwa hingga kini jalur pendakian gunung Rinjani masih ditutup.
Bahkan ia menyebut bahwa dalam radisu 1,5 km dari Gunung Barujari merupakan daerah yang berbahaya.
Sementara itu, dikutip dari Tribun Jabar, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, memberikan sejumlah rekomendasi teknis untuk beberapa pihak terkait gempa tersebut.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | Twitter,Tribun Jabar |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |