Grid.ID - Satu set urinal -tempat kencing- ramah lingkungan yang 'terbuka' telah disosialisasikan ke jalan-jalan di Paris.
Dikutip dari artikel terbitan The Guardian pada 13 Agustus 2018, salah satu urinal berwarna merah terang dipasang di Saint-Louis, tak jauh dari Katedral Notre Dame.
Urinal itu dipasang menghadap perahu-perahu wisata yang melintas di Seine.
BACA: Tubuh Keluarkan Suara ini yang Jadi Tanda Seseorang Akan Meninggal
Tentu saja hal itu menyebabkan kemarahan penduduk Paris.
Berbagai kalangan dikabarkan telah menulis surat ke balai kota untuk menuntut penghapusan urinal ramah lingkungan dan merencanakan petisi.
"Tidak perlu meletakkan sesuatu yang tidak sopan dan jelek di tempat bersejarah seperti itu," kata Paola Pellizari, seorang pemilik toko seni Venesia.
BACA: Sindiran dari Deddy Corbuzier Ketika Acara Hitam Putih Ditegur KPI
Selain itu, warga Paris juga khawatir karena urinal dipasang sekitar 20 meter dari sekolah dasar.
Perancang 'Uritrottoir' -kombinasi kata-kata dalam bahasa Prancis untuk urinoir dan trotoar- mengatakan, ini merupakan penawaran solusi eco untuk kencing publik.
Perangkat ini pada dasarnya adalah kotak dengan bukaan depan dan tampilan bunga di atasnya yang mengandung jerami.
BACA: Malas Ribut dengan Orang yang Goda Istrinya, Arie Untung Justru Beri Doa Ngeri
Urin yang masuk dalam urinal itu diharapkan berubah menjadi kompos untuk digunakan di taman dan kebun.
Namun, warga Saint-Louis mengatakan, wadah itu -yang tanpa penutup di sekitarnya- dapat merusak lingkungan.
"Ini mengerikan. Kami diminta untuk menerima kehadiran urinal ini, padahal itu sama sekali tak dapat diterima," kata seorang pemilik galeri seni.
BACA: 3 Masalah Kulit yang Dapat Diatasi dengan Perawatan Pakai Minyak Ikan
Ia menambahkan, keberadaan urinal itu bisa menghancurkan warisan pulau.
Ariel Weil, walikota setempat mengatakan, perangkat itu diperlukan.
Pihak berwenang Paris telah meluncurkan empat urinal yang merujuk pada masalah 'kencing publik'.
BACA: Ternyata Tradisi Kerajaan Inggris Sempat Jadi Penyebab Putusnya Pangeran William dan Kate Middleton
"Jika kita tidak melakukan apa-apa, pria hanya akan kencing di jalan," kata Weil.
Lebih lanjut Weil mengatakan, "Kita akan menemukan lokasi lain jika (keberadaan urinal) benar-benar mengganggu."
Beberapa orang menggambarkan urinal sebagai bentuk diskriminasi.
BACA: 3 Minggu Menjalani Diet, Tike Priatnakusumah Sukses Turunkan Berat Badan Hingga 7 Kg
Gwendoline Coipeault dari kelompok feminis Prancis, Femmes Solidaires mengatakan, "Urinal itu telah dipasang pada proposisi seksis: laki-laki tidak dapat mengendalikan diri (dari sudut pandang kandung kemih) dan semua masyarakat harus beradaptasi."
"Ruang publik harusnya dibuat senyaman mungkin."
"Itu tidak masuk akal, tidak ada yang perlu buang air kecil di jalan," tandas Gwendoline.
(*)
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Hastin Munawaroh |
Editor | : | Hastin Munawaroh |