Grid.ID - Untuk kualitas dan teknologi pertahanan, bisa dibilang Indonesia lebih unggul dari jirannya, Malaysia.
Walaupun Indonesia masih harus banyak belajar dalam industri pertahanan, namun setidaknya negeri ini mampu memproduksi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) secara mandiri.
Untuk lini peroketan/rudal, tercatat Kementerian Pertahanan Indonesia sudah membeli Rudal Pertahanan (R-Han) 122 yang sebelumnya merupakan prototipe dari tipe RX 1210 yang pengerjaannya dimulai tahun 2003.
R-Han 122 sendiri sudah diproduksi masal pada 2017 lalu dan saat ini berstatus aktif sebagai sistem persenjataan artileri medan TNI AD.
Melihat Indonesia sedikit demi sedikit mulai berdikari dalam produksi alutsista dalam negeri, Malaysia tak mau tinggal diam.
Tahun 2008, Malaysia melalui Institut Penyelidikan Sains dan Teknologi Pertahanan atau STRIDE memamerkan hasil penelitian mereka saat pameran Defence Service Asia (DSA) 2008 yang saat itu dilaksanakan di Putra World Trade Centre.
Hasil penelitian STRIDE adalah sebuah misil pertahanan yang diberi nama Taming Sari 98.
BACA : Viral, Penyelam Tunggangi Hiu Paus di Teluk Cenderawasih Papua, Menteri Susi : Tidak Boleh
Taming Sari 98 diklaim dapat menembak tank dari jarak sejauh tiga kilometer yang sasarannya bisa ditandai dengan Laser Target Designator (LTD).
Dalam pameran itu, terlihat Rudal Taming Sari berplatform sebuah mobil bak terbuka.
Ikhlas Dicap Generasi Sandwhich, Ayu Ting Ting Ngaku Tak Pernah Tahu Jumlah Gaji hingga Pinjam Duit Sopir Buat Jajan
Source | : | stride.gov.my |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |