Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID - 1 Muharram 1440 Hijriah tahun ini jatuh pada tanggal 11 September 2018.
Beragam tradisi dan budaya menyambut pergantian tahun baru Islam dilakukan disejumlah daerah.
Pun demikian dengan kota Solo, Jawa Tengah.
Di Solo, peringatan malam tahun baru Islam Hijriyah atau malam 1 Sura dalam penanggalan Jawa selalu identik dengan Kirab Kebo (kerbau) Bule Kyai Slamet, milik Keraton Surakarta.
BACA JUGA: Tak Perlu Membentak, Ajarkan Anak Disiplin dengan 4 Cara Tak Terduga Ini
Bagi masyarakat Solo, dan kota-kota di sekitarnya, seperti Karanganyar, Sragen, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, dan Wonogiri, Kebo Bule Kyai Slamet bukan lagi sebagai hewan yang asing.
Setiap malam 1 Sura menurut pengganggalan Jawa, atau malam tanggal 1 Muharam menurut kalender Islam (Hijriah), sekawanan kebo keramat ini selalu dikirab, menjadi cucuk lampah sejumlah pusaka keraton.
Dikutip Grid.ID dari Tribun Solo, dalam kirab itu, Kebo Bule Kyai Slamet seakan menjadi sosok sentral.
Jika Kebo Bule Kyai Slamet belum keluar kandang untuk memulai kirab dipastikan kirab pusaka keraton belum akan dimulai.
BACA JUGA: Mitos Atau Fakta Jika Bintitan Pada Mata Disebabkan Suka Mengintip? Ini Penjelasannya
Lantas, bagaimana alal usul Kebo Bule Kyai Slamet ini?
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | tribun solo,keraton.perpusnas.go.id |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |