Laporan Reporter Grid.ID, Irene Cynthia Hadi
Grid.ID - Tanggal 11 September 2018 mendatang akan menjadi pergantian tahun Hijriyah dan awal bulan Suro.
Ada beberapa tradisi yang biasanya dilaksanakan selama Malam Satu Suro tersebut.
Salah satunya adalah kirab Malam Satu Suro yang dipimpin oleh kerbau bule di Keraton Kasunanan Surakarta, Jawa Tengah.
Baca Juga : 2 Tahun Berpisah dengan Angel Karamoy, Begini Kabar Mantan Suaminya, Steven Rumangkang Sekarang
Dikutip dari sejarahri.com, kerbau bule ini merupakan pusaka Keraton yang menjadi hewan kesayangan Raja Pakubuwono II.
Mereka adalah keturunan Kyai Slamet, salah satu pusaka penting di Keraton Kasunanan.
Dulunya, kerbau-kerbau ini menjadi cucuk lampah atau pengawal pusaka Kyai Slamet tersebut.
Oleh karena itulah, kerbau-kerbau ini dinamai Kerbau atau Kebo Kyai Slamet.
Satu hal yang membedakan para kerbau ini dengan kerbau-kerbau lain adalah kulit mereka yang berwarna putih kemerah-merahan seperti orang bule.
Ciri fisik inilah yang akhirnya membuat kerbau-kerbau ini diberi nama kerbau bule.
Nah, pada Malam 1 Suro nanti, mereka akan dilepas pada tengah malam atau dini hari.
Baca Juga : Intip Penampakan Rumah Habib Usman bin Yahya, Sosok Suami Kartika Putri
Tanpa dituntun, para kerbau bule ini akan mencari jalan sesuai keinginan mereka sendiri.
Mereka akan memimpin kirab pusaka keraton yang dibawa oleh para abdi dalem dari dalam Keraton Kasunanan Surakarta.
Saat mereka keluar, warga akan berkumpul dan mengikuti para kerbau bule ini.
Tak hanya itu saja.
Masyarakat juga akan berusaha mengambil kotoran kerbau-kerbau tersebut.
Berdasarkan kepercayaan di Jawa, aksi ini akan membawa berkah dan keselamatan bagi para warga.
Baca Juga : Seorang Bayi Ditemukan dalam Pipa Toilet dan Berhasil Bertahan Hidup
Kirab ini biasanya akan sangat ramai karena tidak hanya warga Solo saja yang datang.
Akan ada banyak banget wisatawan baik lokal maupun internasional yang juga ikut datang dan menyaksikan kirab ini.
Baca Juga : 10 Ribu Bakso Bakar Ludes Diserbu Pengunjung dalam Pucuk Coolinary Festival Malang
Wah...menarik banget nih!
Apakah kamu tertarik menyaksikan perhelatan tradisional yang sakral ini?
(*)
Source | : | sejarahri.com |
Penulis | : | Irene Cynthia Hadi |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |