Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan
Grid.ID - Menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1440 H, banyak tradisi yang dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia.
Salah satunya, tradisi Jenang Panggul atau Jenang Suro.
Tradisi ini dilakukan oleh kerabat dan abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta.
Prosesi kirab Jenang Panggul dan gunungan dilakukan di kompleks makam raja-raja Mataram di Jagalan, Banguntapan, Bantul.
Baca Juga : Di Balik Tubuh Kekar Deddy Corbuzier : Gua Kepengin Terlihat Keren di Mata Anak Gue
Jenang Suro dibuat dari kedelai hitam.
Dilansir dari Kompas TV, dalam bahasa Jawa, arti kedelai hitam tersebut yaitu memutuskan kejelekan dalam mengawali tahun baru.
Setelah kirab selesai, jenang akan langsung dibagikan ke warga.
Warga sekitar biasanya sudah datang sejak sore hari.
Baca Juga : Sisi Lain Kate Middleton yang Bikin Dirinya Cocok dengan Pangeran William
Sementara itu, gunungan akan diperebutkan dengan tujuan mendapatkan berkah.
Kegiatan ini rutin dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Islam
Makna jenang panggul sendiri, menurut salah satu abdi dalem adalah segala tanggung jawab yang akan dijalankan setahun ke depan.
"Segala tanggung jawab yang dipanggul, bisa dijalankan dengan baik," ungkap Suro Budoyo, salah satu abdi dalem yang diwawancarai.
(*)
Source | : | Kompas TV |
Penulis | : | Chandra Wulan |
Editor | : | Chandra Wulan |