Laporan Wartawan Grid.ID, Ria Theresia Situmorang.
Grid.ID - Jika menulis lagu hanya berdasarkan bait dan melodi yang selaras, kalau menulis buku, Maudy Ayunda merasakan perbedaan yang sangat berarti.
Saat ditemui Grid.ID di Indonesia International Book Fair di Jakarta Convention Center pada Sabtu (15/9/2018), Maudy bercerita frekuensinya menulis buku dan menulis lagu adalah sama mengingat di dalam keduanya ada cerita yang ingin ia sampaikan.
"Menulis buku dan menulis lagu itu frekuensinya sama. Otak yang digunakan juga sama. Jadi, kita meng-create story dan story telling," buka penyanyi berusia 24 tahun ini.
Baca Juga : Buku Aroma Karsa Karya Dewi Lestari Raih Penghargaan dari IKAPI
Bagi perempuan yang sebentar lagi akan merilis buku anak-anak ini, baik buku, lagu atau film adalah wujud persembahan cerita yang ingin ia sampaikan kepada orang banyak.
"Kalau di Instagram itu aku bilang, aku story teller mau itu aku dari film, lagu buku apapun itu aku berkarya lewat tulisan lewat bahasa," sambung aktris yang pernah mengenyam pendidikan di Oxford University.
Bercerita tentang perbedaan mendasar antara menulis lagu dan buku, pemain film Perahu Kertas ini dengan nada bercanda mengatakan kegiatan promosi buku lebih mudah dibanding promosi lagu.
Baca Juga : Penyakit Berikut Bisa Terdeteksi Dari Kerutan, Salah Satunya Kanker
"Promonya lebih enak ya. Promonya (nulis) nggak harus nyanyi, ya cuma ngobrolin bukunya aja," ujarnya sembari tertawa saat ditemui Grid.ID di Jakarta Convention Center pada Sabtu (15/9/2018).
"Jadi, kalau buku itu memang kerjanya berat di depan. Setelah itu, kita persembahkan. Karyanya itu memang long project, begitu ada hasil kita bisa terus aktif. Pokoknya, butuh energi ekstra itu aja," jelasnya.
Jika disuruh memilih pun, tampaknya Maudy Ayunda tak bisa memilih satu di antaranya.
Penulis | : | Ria Theresia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |