Grid.ID - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus Purnomo menuturkan, beberapa fasilitas pelabuhan di wilayah Sulawesi Tengah mengalami kerusakan pasca gempa bumi yang bermagnitudo 7,4 di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) petang.
Agus menyatakan, pelabuhan yang mengalami kerusakan paling parah di Kota Palu yakni Pelabuhan Pantoloan.
Kerusakan tersebut, kata Agus, mengakibatkan rubuhnya kran peti kemas atau quay crane di Pelabuhan Pantoloan.
Baca Juga : Golongan Darah O Berisiko Meninggal Saat Kecelakaan karena Faktor Ini
"Dengan kondisi ini layanan kepelabuhanan dihentikan, menunggu hasil pengecekan lebih lanjut di lapangan," kata Agus dalam keterangan resminya, Sabtu (29/9/2018).
Agus mengatakan, pelabuhan lain yang mengalami kerusakan adalah Pelabuhan Wani.
Di Pelabuhan Wani, sebut Agus, ada beberapa bangunan dan dermaga yang mengalami kerusakan.
Agus menambahkan, ada pula kapal KM Sabuk Nusantara 39 yang sedang bersandar di Pelabuhan Wani terlempar dan terbawa arus sejauh 70 meter dari dermaga akibat gelombang tsunami yang menerjang wilayah tersebut.
Menurut Agus, Kapal KM. Sabuk Nusantara 39 saat terjadinya gelombang tsunami dalam kondisi tak mengangkut penumpang.
Baca Juga : Ruben Onsu Alami Kecelakaan Hingga Alami Teror Mistis di Rumahnya
"Total anak buah kapal ada 20 orang. Saat kejadian, ada tiga orang ABK yang sedang turun ke darat untuk bertemu keluarganya sedangkan 17 ABK lainnya ada di atas kapal," ucap Agus.
"Posisi kapal sendiri saat ini berada di sekitar 70 meter dari laut tepatnya di jalan menuju pelabuhan dan saat ini kapal menggunakan generator darurat untuk kelistrikannya," tuturnya.
Nikita Mirzani Sebut Keluarganya Termiskin di Dunia, Ayah Vadel Badjideh Tak Terima: Cukup Kalau Mau Liburan ke Luar Negeri!
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |