Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Sebelumnya, sempat beredar berita yang menyatakan bahwa masyarakat Palu diperbolehkan mengambil barang di minimarket pasca gempa donggala dan tsunami di Palu.
Di dalam berita tersebut juga memuat pernyataan Mendagri yang disebut-sebut menyatakan masyarakat boleh mengambil barang di minimarket karena telah ditanggung Pemerintah.
Baca Juga : 4 Fakta Robohnya Hotel Roa Roa Akibat Gempa Donggala, Ada Atlet Paralayang Asian Games yang Menginap di Sana
Namun akhirnya, Mendagri Indonesia, Tjahjo Kumoho memberikan klarifikasinya terkait berita tersebut.
"Tidak begitu (sebenarnya) berita yang ditulis", kata Tjahjo melalui keterangan tertulis Minggu (30/9/2018).
Baca Juga : Inspirasi 3 Model Kebaya yang Sesuai Untuk Pemilik Bahu Lebar
Salah satu warga yang bernama Abdullah mengatakan, belum banyak bantuan makanan yang datang untuk mencukupi kebutuhan warga Kota Palu dan sekitarnya.
Baca Juga : Selain Munculnya Lumpur, Inilah Deretan Fenomena Alam yang Terjadi Saat Gempa Donggala dan Tsunami di Palu
"Susah cari makan, Alfamidi dan BNS (Bumi Nyiur SwalayanI dijarah", kata Abdullah sebagaimana dikutip dari Intisari Online (1/10/2018).
Selain itu, belum banyaknya dapur umum yang didirikan juga menjadi penyebab warga Palu melakukan penjarahan.
Dilansir dari Intisari Online (1/10/2018), terdapat beberapa foto masyarakat Palu yang melakukan penjarahan di toko-toko dan minimarket pasca gempa donggala dan tsunami di Palu.
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,intisari online |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |